Beri Kuliah Umum Masa Depan Pertanian ke Mahasiswa USU, Jerry Hermawan Lo Fokus Pengembangan SDA Indonesia (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medam - Yayasan JHL Merah Putih Kasih (JHL Foundation) menggelar kuliah umum dengan tema "Generasi Milenial dan Masa Depan Pertanian Indonesia" di Aula Suratman Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara (USU), pada Kamis (13/3).
Ketua Dewan Penasehat JHL Foundation Merah Putih Kasih, Jerry Hermawan Lo sebagai narasumber dalam kuliah umum tersebut.
Jerry mengatakan, JHL Foundation fokus akan pertanian Indonesia. Maka JHL Foundation berkomitmen untuk mencetak 1.000 Sarjana Pertanian dan Peternakan dalam 5 tahun.
Menurut pengusaha properti dan otomotif nasional ini, pertanian telah menjadi sendi-sendi kehidupan seluruh lapisan masyarakat. Lantas kata dia, jika pertanian tidak dikelolah dengan baik akan berimbas pada kehidupan manusia.
"Karena memang kami ini sangat fokus di Pertanian. Karena memang pertanian ini kita melihat dengan adanya El Nino, di tahun kemarin tiga bulan yang terlambat hujan saja sudah terjadi kelangkaan pangan. Kalau terlambat menanam artinya terlambat juga memanen. Itu sudah terjadi kelangkaan," ucap Jerry.
Bos JHL Group ini juga menyoroti perang antara negara Rusia dengan Ukraina yang berimbas pada krisis pangan dunia. Sebab Rusia adalah negara pengekspor gandum terbesar dunia dan Ukraina terbesar kelima. Mereka menyediakan 29 persen pasokan gandum dunia, 15 persen jagung, dan 6 persen jelai setengah dari ekspor sereal dunia. Menurut Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO).
Kedua negara juga menyediakan sekitar 72 persen pasokan global minyak bunga matahari, bahan baku minyak goreng yang banyak dikonsumsi negara Eropa, Cina, dan India.
"Bagaimana kita lihat contoh seperti Ukraina dapat jadi perang, bunga matahari yang tadinya dapat dibikin, minyak juga jadi tidak produktif, gandum, sehingga menjadi banyak sekali krisis pangan di dunia," tuturnya.
Jadi, kata Jerry, JHL Foundation sangat sadar bahwasanya sumber daya alam (SDA) di Indonesia ini luar biasa. Oleh sebab itu, JHL Foundation menggalakan 1.000 sarjana pertanian untuk bisa mengelola SDA yang ada untuk kemajuan Indonesia.
Dengan begitu, program beasiswa untuk 1000 Sarjana Pertanian sudah tepat digencarkan JHL Foundation demi mengelola SDA dengan baik untuk kepentingan masyarakat Indonesia.
"Karena selalu pejabat itu kalau berpidato, hanya mengatakan sumber daya alam kita luar biasa, kita kaya, kita kan, sebagainya. Tetapi tidak disiapkan sumber daya manusia," ucapnya.
"Tentunya hal ini, sumber daya alam ini dapat berkembang dengan baik, dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh masyarakat Indonesia, oleh seluruh rakyat Indonesia," sambungnya.
Jerry yang juga pengusaha bidang hotel ini mengungkapkan ada lima pilar yang diperlukan agar Indonesia semakin kuat dalam pengelolaan swasembada pangan. Yang pertama adalah sumber daya alam (SDA). Dalam hal ini, Indonesia memiliki sumber daya alam melimpah dan siap untuk dikelola.
Kedua adalah infrastruktur. Menurut Jerry, infrastruktur di Indonesia sudah cukup baik. Jalan-jalan di pelosok Indonesia sudah dapat dilalui oleh kendaraan apapun.
"Infrastruktur juga kita lihat sudah cukup baik. Tidak ada namanya yang dimana-mana sampai busuk misalnya tidak bisa dijual, tidak ada. Infrastruktur kita yang cukup baik," ucap dia.
Ketiga adalah kepastian hukum. Menurut Jerry, kepastian hukum di Indonesia saat ini sudah berjalan baik. Sedangkan yang keempat adalah sumber daya manusia (SDM).
"SDM yang bukannya ini cuma belum dimanfaatkan, belum dikelola dengan baik. Tentunya ini semua harus melalui perguruan-perguruan tinggi untuk mengajarkan bagaimana mahasiswa ini dapat memanfaatkan lahan yang subur ini," tuturnya.
Sedangkan yang kelima adalah peran serta investor. Jerry menjelaskan bahwa peran investor benar-benar sangat dibutuhkan.
"Jadi lima unsur yang ada di sini, sumber daya alam, kepastian hukum, infrastruktur, sumber daya manusia, dan investor. Jadi kalau ini lima terlengkapi, saya yakin sekali Indonesia akan jadi adil yang makmur," tutupnya.
Di akhir pidatonya, Jerry berharap mahasiswa Fakultas Pertanian USU nantinya setelah lulus bisa turut berkontribusi di bidang pertanian.
"Rata-rata usia petani di Indonesia di atas 45 tahun dan tidak berpendidikan tinggi. Karena itu saya berharap adek-adek di sini bisa mengaplikasikan ilmu yang didapat selama kuliah untuk mengembangkan pertanian Indonesia," kata dia.
Karena harapan Jerry yang besar agar anak muda Indonesia terjun ke industri pertanian, dia mencanangkan program mencetak 1.000 sarjana pertanian dalam jangka waktu 5 tahun.
Sejak program ini diluncurkan sekitar setahun lalu, JHL Foundation sudah memberikan hampir 300 beasiswa mahasiswa pertanian.
Yang terbaru di USU, Jerry memberikan beasiswa kepada 98 mahasiswa Fakultas pertanian. Sebelumnya dia memberikan 91 beasiswa di Unila, 8 beasiswa di Institut Pertanian Bogor (IPB), dan 37 beasiswa di Sekolah Tinggi Pertanian Kewirausahaan (STKP) Banau Halmahera Utara.
Sementara itu, Dekan fakultas pertanian USU Prof. Dr. Ir. Tavi Supriana, M.S sangat mengapresiasi beasiswa dan kuliah umum yang diberikan Jerry kepada mahasiswanya.
"Saya sangat berterima kasih atas beasiswa dan kuliah umum yang diberikan bapak Jerry kepada mahasiswa Fakultas Pertanian USU. Beasiswa dan kuliah umum ini sangat bermanfaat dan menjadi bekal bagi mahasiswa agar di masa depan bisa menerapkan ilmunya untuk kemajuan dunia pertanian," kata Tavi Supriana.
(JW/RZD)