Menteri Komdigi, Meutya Hafid, dan Menteri HAM, Natalius Pigai, isi Kuliah Umum di Universitas HKBP Nommensen (Analisadaily/Reza Perdana)
Analisadaily.com, Medan - Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Republik Indonesia, Meutya Hafid, dan Menteri Hak Asasi Manusia (HAM), Natalius Pigai, isi Kuliah Umum di Universitas HKBP Nommensen, Jumat (14/3/2025).
Keduanya mengisi Kuliah Umum dalam ragkaian Festival Nommensen yang digagas oleh Yayasan HKBP Nommensen diketuai Effendi MS Simbolon. Festival Nommensen berlangsung 4 hari, 12 hingga 15 Maret 2025. Kuliah Umum berlangsung di Aula Lantai 3 Gedung Auditorium.
Menteri Komdigi, Meutya Hafid, mengangkat topik 'Literasi Digital Pendidikan', sedangkan Menteri HAM, Natalius Pigai, mengangkat topik 'Pembangunan HAM'. Ratusan mahasiswa Universitas Nommensen tampak antusias mengikuti Kuliah Umum.
Mengawali pemaparannya, Meutya Hafid menyatakan Provinsi Sumut berada di nomor urut 6 terbesar judi online tertinggi di Indonesia. Meutya meminta agar ini menjadi perhatian khusus Gubernur Sumut, Bobby Nasution, beserta jajaran.
"Ini harus saya sampaikan, karena ini juga concern Presiden Prabowo, di sini (Sumut) judi online masih tinggi," ucapnya.
Meutya turut menyinggung penjelasan dari judi online. “Sebetulnya, bahasanya bukan judi online, tapi bahasa yang tepat penipuan. Judi online sudah pasti penipuan dengan algoritma, jadi tidak mungkin hasilnya bisa bagus,” sambungnya.
Kemenkomdigi sudah melakukan sejumlah strategi untuk menekan angka judi online. Mulai dari menjalin kerja sama BSSN, OJK, hingga PPATK. Dengan BSSN, kerja sama untuk memblokir konten judi, dan Google, Meta, Tiktok untuk me-takedown konten judi online dan pornografi.
“Saya sudah menemui sejumlah pihak untuk menekan penurunan judi online. OJK, PPATK rasanya semua sudah kami temui untuk menekan judi online,” jelas Politikus Golkar tersebut.
Menurut Meutya, untuk memaksimalkan penekanan angka judi online harus diselaraskan dengan kesadaran masyarakat. Dan, yang tidak kalah penting adalah edukasi ke mahasiswa.
“Kita minta juga seluruh kampus, khususnya mahasiswa turut membantu pemerintah dalam penanganan ini," ujarnya.
Sementara, Menteri HAM, Natalius Pigai, saat memberikan materi sempat menceritakan kisahnya dari tukang parkir hingga diangkat jadi Menteri. Sebelum menjadi Menteri, dia juga sempat menjadi honorer, staf PNS, kemudian naik ke staf ahli dan menjadi Menteri.
“Kualitas seseorang itu juga berasal dari proses yang berkualitas, jadi bagi adik-adik jangan pernah putuskan cita-cita besarmu, terus berjuang sekuat tenaga,” kata Pigai, yang kemudian disambut tepuk tangan para peserta Kuliah Umum yang hadir.
Baik Meutya dan Natalius, usai memberikan pemaparannya, masing-masing diberikan ulos oleh pihak Yayasan Universitas HKBP Nommensen. Keduanya juga sama-sama berkesempatan bernyanyi yang diiringi musik oleh Marsada Band.
Ketua Yayasan Universitas HKBP Nommensen, Effendi Simbolon mengatakan, kehadiran Menteri Komdigi dan Menteri HAM merupakan perwakilan dari Pemerintah Republik Indonesia. Keduanya memberikan masukan dan diskusi bagi mahasiswa.
“Ibu Komdigi, tadi banyak sekali membutuhkan partnership, dan nanti Pak Rektor akan melanjutkan dengan MoU. Nanti akan ada hal-hal positif, dan konkret,” ucapnya.
Sedangkan Menteri HAM, Natalius Pigai, kata Effendi, dalam pemaparannya tadi membuka semua apa yang menjadi hak-hak mahasiswa. Karena, mahasiswa juga boleh menyatakan apa pun selama ada norma-norma yang dijaga.
“Sebenarnya kita undang Menteri Kesehatan juga, tapi beliau luring, dan akah hadir di kesempatan yang akan datang. Wamen Dikti Saintek juga, tapi tidak berkabar, dan undang Pak Ridwan Kamil, tapi karena beliau mungkin kurang sehat, jadi batal, dan Pak Terawan, kemarin sudah datang,” paparnya.
Effendi juga mengatakan kegiatan ini agar mahasiswa Universitas HKBP Nommensen langsung berinteraksi dengan Pemerintah Pusat, Provinsi, dan Kabupaten, serta Stakeholder.
“Kita mengawali untuk hal-hal yang baik, untuk kemajuan ke depan,” pungkasnya.
(RZD/RZD)