Semesta Fest 2025, Perkuat Sinergi Pengembangan Ekonomi Keuangan Syariah di Sumut (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Bank Indonesia (BI) menggelar Semesta Fest (Semarak Ekonomi Syariah dan Keuangan Digital Festival) Sumatera Utara (Sumut) 2025. Hal itu sebagai upaya memperkuat sinergi pengembangan ekonomi keuangan syariah dan digitalisasi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di provinsi ini.
Penyelenggaraan Semesta Fest 2025 ditunjukkan melalui kegiatan Road to Festival Ekonomi Syariah (FESYAR) Sumatera Utara dan Road to Festival Ekonomi Keuangan Digital (FEKDI), dengan tema “Sinergi Keuangan Syariah dan Digitalisasi Dalam Memperkuat Stabilitas dan Transformasi Ekonomi Regional”.
Tema ini digagas dengan harapan bahwa pertumbuhan ekonomi yang kuat dan berdaya saing dapat dicapai melalui sinergi dan kolaborasi antara seluruh elemen sektor keuangan dengan digitalisasi yang inklusif.
Semesta Fest 2025 terdiri dari tiga agenda utama, yaitu Sharia Forum yang berisi seminar, sosialisasi dan edukasi terkait ekonomi syariah, keuangan digital dan pelindungan konsumen, business matching pembiayaan dan tabligh akbar; Sharia Fair yang berisi pameran dan bazar UMKM, On Boarding QRIS UMKM Halal; serta Sharia Competition yang berisi berbagai perlombaan terkait ekonomi syariah dan digitalisasi.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumut, Rudy Brando Hutabarat, mengatakan pengembangan ekonomi syariah tidak saja mampu mendorong perekonomian Indonesia, namun juga dapat menjadi ekonomi lebih stabil (karena menjauhkan dari unsur spekulasi) dan terpenting dapat mendorong kesejateraan umat dengan lebih baik.
"Hal tersebut bukanlah angan-angan, kalau kita belajar dari Kesultanan Deli sebagai salah satu kerajaan Islam yang bersejarah, Kesultanan Deli telah berhasil mengintegrasikan nilai-nilai syariah dalam sistem ekonominya," kata Rudy, dalam keterangannya, Senin (17/3/2025).
Hal Ini, lanjutnya, terlihat dari bagaimana mereka mengelola perdagangan dan pertanian dengan prinsip-prinsip keadilan dan kesejahteraan sosial. "Hal tersebut menjadikan Kesultanan Deli menjadi pusat pertumbuhan ekonomi yang pesat dan menjadi pusat ekonomi Islam di Sumatera Utara pada masanya," ujarnya.
Gubernur Sumut, Bobby Afif Nasution, melalui Staf Ahli Gubernur Bidang Hukum, Politik, dan Pemerintahan, Achmad Fadly, mengapresiasi atas pelaksanaan kegiatan Semesta Fest 2025. Ia berharap kegiatan ini dapat membawa manfaat untuk keberlangsungan ekonomi syariah dan keuangan digital di Sumut.
"Utamanya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi syariah di Sumut sebagai bagian dari ekosistem halal nasional dan global dan mengintruksikan untuk memperkuat sinergi dan kolaborasi antara pemerintah, regulator, pelaku industri keuangan, akademisi, serta masyarakat dalam menciptakan ekosistem keuangan syariah yang inklusif, inovatif, dan berkelanjutan," ungkapnya.
Walikota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas juga menekankan bahwa transformasi digital dalam sektor keuangan syariah menjadi kunci utama dalam mendorong inklusivitas dan aksesibilitas layanan keuangan bagi masyarakat.
Hal ini juga, lanjutnya, termasuk upaya-upaya terkait peningkatan literasi keuangan dan pelindungan konsumen, mengingat pentingnya memastikan konsumen memahami produk dan layanan keuangan syariah serta hak-hak mereka dalam transaksi keuangan.
"Penguatan digitalisasi pada sektor keuangan syariah tentunya akan memberikan kemudahan akses bagi Masyarakat untuk terjun secara langsung dalam ekosistem keuangan syariah, seperti zakat, infak, sedekah, wakaf, dan lainnya," ungkapnya.
Diketahui pembukaan Semesta Fest 2025 digelar pada Kamis, (13/3) di Pesantren Al Kautsar Al Akbar Kota Medan.
Sebagai bentuk penguatan ekonomi syariah dan digitalisasi, maka telah dilaksanakan selebrasi 5 program utama Semesta Fest 2025, yaitu Penyerahan Simbolis Sertifikat Rumah Potong Hewan (RPH) Tani Asli dan Anugerah Jaya Farm, Penyerahan Simbolis Sertifikat Juru Sembelih Halal (JULEHA), Penyerahan Simbolis Sertifikat Pendamping Proses Produk Halal (P3H) dan Peresmian QRIS Koperasi Sekunder Bisnis Pesantren (KSBP) dan Halal Center Pesantren Darularafah Raya.
(WITA)