Panglong 88 Tebingtinggi Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah (Analisadaily/Chaidir Chandra)
Analisadaily.com, Tebingtinggi - Panglong besar pengolahan kayu di Jalan Setia Budi, Lingkungan III, Kelurahan Berohol, Kecamatan Bajenis, Kota Tebingtinggi, Selasa (18/3) pukul 19.00 WIB hangus terbakar.
Belum diketahui penyebab kebakaran, tapi diperkirakan api berasal dari korsleting lisrik atau arus pendek. Dalam kasus kebakaran ini tidak ada korban jiwa.
Tapi, panglong milik Nelly, setiap hari menjual kayu untuk bangunan rumah, kosen pintu dan jendela ini rata dengan tanah. Diperkirakan, kerugian material mencapai miliaran rupiah.
Kksan (28) penjaga malam panglong mengaku api diperkirakan berasal dari korsleting gardu listrik yang berada di bagian belakang pabrik, kemudian menyambar ke material kayu yang sudah dijadikan bahan bangunan.
“Hampir seluruhnya berisi material serta serbuk kayu kering yang sangat mudah terbakar, api semakin meluas membakar seluruh bagian gudang panglong,” sebutnya.
Akibat kebakaran itu, tidak banyak yang bisa diselamatkan pemilik dan pegawai panglong, hanya berupa surat-surat berharga serta beberapa kendaraan sepeda motor yang bisa diselamatkan.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Keselamatan Kota Tebingtinggi, Halim Purba, mengaku 8 unit mobil pemadam kebakaran Pemko Tebingtinggi, Pemkab Sergei dan PT Inalum dikerahkan untuk memadamkan api.
Namun, hingga seluruh gudang hangus terbakar, api belum dapat di padamkan. Hal ini diakibatkan panglong sangat besar dan seluruh isi dari gudang panglong ini merupakan material kayu kering yang mudah terbakar.
“Karena besarnya api dikhawatirkan merambah ke rumah warga. Tapi, upaya dilakukan dengan memutus api yang berada di antara rumah warga dan panglong,” ucapnya.
Jaringan listrik langsung dipadamkan, beberapa lokasi pada saat kejadian tidak teralisi aliran listrik. Di lokasi kebakaran Jalan Setiabudi langsung gelap, ratusan hingga ribuan masyarakat berbondong-bondong ingin menyaksikan api yang terus berkobar hingga pukul 23.30 WIB.
Tiupan angin sangat kencang, sehingga api semakin membesar,. Begitu juga mobil damkar berulang kali mengambil air dan kembali ke lokasi untuk memberikan bantuan tapi malah api semakin disiram semakin membesar.
(CHA/RZD)