Arus Mudik Berulang, Waspadai Titik Rawan di Jalinsum Deliserdang

Arus Mudik Berulang, Waspadai Titik Rawan di Jalinsum Deliserdang
Kapolresta Deliserdang, Kombes Pol Raphael Sandhy Cahya Priambodo, menyematkan tanda operasi kepada personel Dishub Deliserdang saat gelar apel pengamanan Lebaran 2025 (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Deliserdang - Puncak arus mudik Lebaran 2025 diprediksi akan terjadi pada 28-30 Maret 2025, sedangkan untuk puncak arus balik diperkirakan pada 5-7 April 2025.

Berdasarkan hasil survei nasional, jumlah pergerakan masyarakat yang akan melakukan perjalanan mudik Lebaran tahun ini mencapai 52 persen dari total penduduk Indonesia, yakni sekira 146,48 juta orang.

Diprediksi pula, penggunaan jalan raya pada arus mudik dan arus balik akan didominasi pengguna kendaraan pribadi yang mencapai 33,69 juta.

Khusus di Sumatera Utara (Sumut), Dishub Sumut mencatat ada 147 titik rawan di jalur mudik Lebaran 2025. Jumlah ini meningkatkan dibanding saat libur Natal dan Tahun Baru 2024 lalu yang hanya 120 titik.

Dirincikan, 147 titik rawan ini terdiri 47 titik rawan kemacetan, 76 titik rawan kecelakaan, dan 24 titik rawan tanah longsor. Apalagi saat ini kerap terjadi cuaca ekstrem yang bisa memicu pertambahan titik rawan bencana alam lainnya.

Demi kelancaran arus mudik, Polda Sumut menyediakan 167 pos pada gelar operasi kemanusiaan selama Lebaran. Yakni 84 pos pengamanan, 68 pos pelayanan, dan 15 pos terpadu di sejumlah lokasi dengan melibatkan 9.435 personel Polri ditambah 3.651 personel dari instansi terkait lainnya.

Operasi Ketupat Toba yang berlangsung 23 Maret - 8 April 2025 ini, tujuannya tidak lain demi keamanan, keselamatan, dan kenyamanan masyarakat dalam perjalan.

Lalu bagaimana dengan di Deliserdang? Adakah lokasi rawan yang menjadi bagian dari 147 titik rawan yang sudah dipetakan? Jawabnya, tentu saja ada. Apalagi jika kita berpatokan pada titik pusat arus mudik dari inti Kota Medan.

Diketahui, pergerakan masyarakat dari Medan baik menuju Provinsi Aceh maupun ke provinsi lainnya di bagian selatan (Riau, Jambi, Sumbar, dan lainnya) melalui Jalinsum wilayah timur dan barat, jelas harus melintasi kawasan Deliserdang. Tidak terkecuali, lintas barat menuju sejumlah kabupaten di Sumut dan menuju Aceh Selatan via Kota wisata Berastagi.

Bisa diprediksikan, kawasan Pancur Batu hingga seputaran Tirtanadi Kecamatan Sibolangit merupakan lokasi rawan bagi pengguna jalan. Tidak hanya rawan kemacetan dan kecelakaan lalu-lintas (lakalantas), tapi juga rawan bencana alam tanah longsor.

Rawan kemacetan juga bisa terjadi di Kecamatan Sunggal, Deliserdang mulai seputaran Kampung Lalang hingga simpang Jalan Megawati menuju Binjai.

Penting diwaspadai, Jalinsum di seputaran Tanjungmorawa dan Lubuk pakam terpusat sejumlah persimpangan, juga menjadi titik rawan macet dan laka labtas. Sebut saja di Simpang Gerbang Tol Belmera depan Mapolsek Tanjungmorawa, Simpang Kayubesar baik yang menuju arteri Bandara Kualanamu maupun ke luar kota.

Kemudian Simpang Abadi, Simpang Permina, depan Suzuya Tanjungmorawa, Simpang Abunawas, Simpang Sinalko, Simpang Pasar 7 Wonosari, Simpang Pundenrejo hingga Simpang Penara dekat Balai Benih Induk Murni juga kerap rawan macet dan lakalantas.

Kemacetan di kawasan Tanjungmorawa juga sangat mungkin terjadi dafi Medan sejak dari putaran dekat perbatasan Medan-Tanjungmorawa, putaran depan Masjid Nursaadah, putaran depan Gang Darmo, putaran depan Gang Madirsan, depan Vihara Budha Murni, dan putaran menjelang depan Polsek Tanjungmorawa.

Masih ada sejumlah titik macet dan rawan lakalantas lainnya khususnya di Lubukpakam, mulai dari simpang Tol Paluhkemiri hingga simpang Tol Lubukpakam 1 di dekat lintasan rel Pagarjati.

Guna mewujudkan "Mudik Aman, Keluarga Nyaman" Yang menjadi tagline operasi selama Idulfitri 1446 H ini, jajaran Polres Deliserdang juga ambil bagian dengan mengerahkan ribuan personel gabungan. Termasuk peningkatan pengamanan di Bandara Kualanamu.

Saat gelar pasukan di Mapolresta 2 hari lalu, Kapolresta Deliserdang Kombes Pol Raphael Sandhy Cahya Priambodo menekankan pentingnya memberikan pelayanan yang ramah dan responsif kepada masyarakat.

"Kita harus menampilkan sosok petugas yang humanis, memberikan edukasi kepada pengemudi, melakukan pengecekan kesehatan pengemudi, kondisi kendaraan, kesiapan rambu-rambu, serta menyiagakan personel di titik-titik rawan kecelakaan," ujarnya.

Kepada masyarakat, Kapolresta mengimbau untuk memanfaatkan layanan hotline 110 sebagai sarana pengaduan dan pelaporan tanggap darurat, baik terkait gangguan kamtibmas maupun kemacetan selama arus mudik.

Terlepas dari kesiapan petugas untuk mengamankan kondusifitas Kamtibmas saat menjelang, selama, dan pascalebaran, tentu kesiapan keselamatan berkendara harus dimulai dari niat kuat masyarakat pengguna jalan.

Selain pengemudj yang kondisi fisiknya harus prima, kendaraan yang digunakan juga semestinya laik jalan. Jangan diabaikan pula, kelengkapan surat-surat kendaraan wajib menyertai perjalanan.

Terakhir, istirahatlah yang cukup di rest area yang sudah tersedia di sejumlah lokasi. Memaksakan berkendara saat fisik lelah hanya akan mengancam jiwa sendiri dan keluarga yang serta dalam perjalanan.

(RIO/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi