BI Prakirakan Pertumbuhan Kredit Perbankan Menuju Batas Bawah 13 % Pada 2025

BI Prakirakan Pertumbuhan Kredit Perbankan Menuju Batas Bawah 13 % Pada 2025
BI Prakirakan Pertumbuhan Kredit Perbankan Menuju Batas Bawah 13 % Pada 2025 (Analisadaily/tangkapan layar)

Analisadaily.com, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan kredit perbankan tumbuh positif dalam mendukung pertumbuhan ekonomi. Tercatat, pertumbuhan kredit pada Maret 2025 sebesar 9,16% (yoy), lebih rendah dari 10,30% (yoy) pada bulan Februari 2025.

"Pertumbuhan kredit investasi masih relatif tinggi, yaitu 13,36% (yoy), sementara pertumbuhan kredit konsumsi dan kredit modal kerja masing-masing tercatat sebesar 9,32% (yoy) dan 6,51% (yoy)," kata Perry, dilansir dari BI.go.id, Kamis (24/4/2025).

Perry menambahkan dari sisi penawaran, minat penyaluran kredit (lending standard) dan kondisi likuiditas masih memadai, meskipun sejumlah bank mulai menghadapi kendala dalam meningkatkan pendanaan baik Dana Pihak Ketiga (DPK) maupun sumber lainnya untuk penyaluran kredit.

"Dari sisi permintaan, kontribusi pertumbuhan kredit terutama didukung pada sektor industri, pertambangan, dan jasa sosial, sementara kontribusi pertumbuhan kredit pada sektor konstruksi dan perdagangan masih terbatas," ujarnya.

Pembiayaan syariah tumbuh sebesar 9,18% (yoy), sementara kredit UMKM tumbuh sebesar 1,95% (yoy). Ke depan, berbagai risiko ketidakpastian global dan dampaknya terhadap perekonomian domestik perlu menjadi perhatian karena dapat memengaruhi prospek permintaan kredit dan preferensi penempatan aset likuid perbankan.

Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan kredit perbankan akan menuju ke batas bawah kisaran 11-13% pada 2025.

"Sehubungan dengan itu, Bank Indonesia akan terus memperkuat kebijakan makroprudensial yang akomodatif, termasuk mengoptimalkan KLM, dan memperkuat implementasi ketentuan Rasio Pendanaan Luar Negeri (RPLN) untuk mendorong pendanaan perbankan bagi manajemen likuiditas dan penyaluran kredit ke sektor riil," ungkapnya.

Bank Indonesia juga akan terus mempererat koordinasi dengan KSSK untuk mendorong pertumbuhan kredit dalam mendukung pembiayaan ekonomi.

(REL/WITA)

Baca Juga

Rekomendasi