Hadiri Harlah ke-65, Rektor UINSU Berharap PMII Beri Kontribusi Terbaik bagi Sumut

Hadiri Harlah ke-65, Rektor UINSU Berharap PMII Beri Kontribusi Terbaik bagi Sumut
Hadiri Harlah ke-65, Rektor UINSU Berharap PMII Beri Kontribusi Terbaik bagi Sumut (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Rektor Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Medan, Prof Dr Hj Nurhayati MAg menyebut, dirinya bangga menjadi bagian dari Nahdlatul Ulama (NU).

"Saya bangga berada di sini, saya bangga menjadi Nahdliyin, dan saya menjadi Rektor UINSU berkah dari ber-NU," ungkap Nurhayati saat mengadiri acara memperingati Hari Lahir (Harlah) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan halal bi halal di Gelanggang Mahasiswa, Kampus UINSU Jl Sutomo Ujung, Medan, Rabu (23/4).

Menurutnya, 65 tahun bukan usia yang muda. "Itu artinya dari banyak hal PMII sudah serba senior dan matang pengalaman," ujar Nuhayati.

Karenanya, sambung Nurhayati, kepada segenap warga dan kader PMII dia berharap dapat memberikan kontribusi terbaik untuk Sumatera Utara, khususnya UINSU Medan yang dipimpinnya.

Terlebih, katanya, ketika melihat kuantitas alumni PMII yang dipercaya sebagai pejabat di UINSU Medan. "Selayaknya PMII bisa memberikan masukan berharga," katanya lagi seraya menyarankan pentingnya saling backup, bukan saling menjatuhkan.

Ketika kita kuat, lanjut Nurhayati, maka saat itu pula kita dapat mengerjakan segala sesuatu dengan menggapai kesuksesan.

Tidak Setiap NU PMII

Memperingati Harlah PMII dan Halal bi Halal diselenggarakan Pengurus Wilayah Ikatan Keluarga (Ika PMII) Sumatera Utara dihadiri pengurus cabang Ika PMII dari sejumlah Kabupaten Kota di Sumut, Pengurus Muslimat, Fatayat dan Badan Otonom NU itu, juga dihadiri Ketua Tanfidziyah PW Nahdlatul Ulama (NU) Sumut Marahalim Harahap.

Dia kembali menegaskan, bahwa PMII bagian dari NU. "Ini tergantung mindset atau cara berfikir masing-masing," katanya.

Sebab, sambung Marahalim, perbedaan NU dengan yang lain, ada pada adabnya, budaya, sopan santun dan etika. "Sebagai NU harus saling menghormati sesama warga NU," jelasnya.

Menurutnya, sebagai Nahdliyin, harusnya saling backup. "Ya... membackup dan membesarkan Nahdliyin yang menjadi pejabat," sebutnya, seraya mengatakan setiap PMII adalah NU, tapi tidak semua NU itu PMII, harus memahami persamaan banyak petinggi dan tokoh NU yang bukan PMII.

Bonus Demokrasi

Ketua PW Ika PMII Sumut Drs H Ance mengamati perjalanan panjang PMII, bukan sekadar kemampuan berkompetisi.

Menurutnya, Allah menakdirkan PMII dan NU menerima bonus demokrasi sebagai andalan.

"Kompetensi masih di taraf rata-rata. Tapi karena Ibu Rektor UINSU seorang Nahdliyin, memberikan kesempatan kepada PMII untuk bersilaturahmi di gelanggang mahasiswa kampus UINSU ini," katanya.

Menurut Ance, dia berfikir bahwa NU sudah kembali memiliki UINSU Medan, yang latarbelakang berdirinya didorong NU pada masa lalu demi menampung pendidikan lanjutan dari Pondok Pesantren.

Dia juga menegaskan, para kader dan mahasiswa, PMII bertanggungjawab terhadap kampus masing-masing, karena aset pendidikan itu merupakan ruh perpanjangan tangan napas bangsa dan negara.

"Seluruh kader PMII bagi kami hukumnya wajib ain untuk mempertahankan dan memperjuangkan kualitas dan stabilitas kampus UINSU," katanya.

(KAH/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi