DPRK Aceh Tamiang Temukan Anak Sekolah Mengungsi Akibat Jalan Rusak

DPRK Aceh Tamiang Temukan Anak Sekolah Mengungsi Akibat Jalan Rusak
Wakil Ketua I DPRK Aceh Tamiang, Syaiful Bahri (Analisadaily/Dede Harison)

Analisadaily.com, Kuala Simpang – Jalan poros Desa Muka Sei Kuruk menuju Desa Pusong Kapal, Kecamatan Seruway, Kabupaten Aceh Tamiang sepanjang 3 kilometer belum pernah tersentuh aspal.

Hal itu terungkap dalam kegiatan reses tunggal anggota DPRK Aceh Tamiang, Syaiful Bahri, saat kembali turun ke Daerah Pemilihan (Dapil).

“Kondisinya parah, memang belum pernah jalan di sana itu tersentuh pembangunan, baik pengerasan maupun pengaspalan,” kata Syaiful Bahri di Kuala Simpang, Sabtu (26/4).

Padahal, lanjut Wakil Ketua I DPRK Aceh Tamiang ini, rencana Detail Engineering Design (DED) Jalan Pusong Kapal tersebut saat ditanya kepada peserta reses sudah ada sejak 2001.

Pihaknya pun akan menelusuri di mana terhentinya DED pembangunan infrastruktur jalan di wilayah pesisir Seruway tersebut.

“Akibat dari jalan yang lebih kurang 2,9 kilometer itu tidak layak dilewati, itu ada anak sekolah jadi mengungsi. Mereka mengungsi di rumah keluarganya di Desa Pekan Seruway dan Muka Sungai Kuruk,” ungkap legislator Gerindra ini.

Kondisi marginal itu pun menjadi pertimbangan tersendiri bagi anggota dewan asal Dapil 3 tersebut. Pasalnya bila kondisi hujan badan jalan tanah itu berubah menjadi becek, berlubang dan berlumpur.

“Jadi kendaraan yang bisa melewati jalan itu bukan roda dua, tapi kaki dua,” ucap Syaiful.

Wakil rakyat ini pun berjanji akan mengakomodir aspirasi masyarakat terkait peningkatan jalan poros Pusong Kapal di tahun 2026.

Diakui Syaiful Bahri masih banyak akses jalan di pesisir Seruway kondisinya kupak kapik. Selama ini meski disetiap Musrenbang tingkat kecamatan selalu diusulkan tapi mengendap di Bappeda.

“Jadi kalau saya ya, dewan di luar kemampuan kita memutuskan. Sifatnya kita menyarankan ke pemda tolong diperhatikan,” tegasnya.

Syaiful Bahri mengklaim kegiatan resesnya tahun pertama ini berbeda dengan dewan lain. Ia tidak mau mengumpulkan masyarakat hanya untuk keperluan dokumentasi foto dan video.

Momen reses tunggal pimpinan DPRK Aceh Tamiang ini wajib dihadiri datok penghulu (kades) dan unsur Forkopincam yang dianggap mengetahui kebutuhan pembangunan.

“Semua apa yang dikeluhkan masyarakat kita naikkan ke Bappeda Aceh Tamiang. Ya, yang bisa dicover dengan dana aspirasi kita cover dengan aspirasi. Jadi masyarakat melalui datok se-Kecamatan Seruway minimal minta pengerasan jalan Pusong Kapal,” ucapnya.

“Ini masuk prioritas perjuangan saya termasuk 10 kilometer jalan AMD dari Kampung Suka Ramai II ke Kampung Gedung Biara yang merupakan akses ekonomi dan sebagai sarana pendidikan tapi kondisi jalan kupak kapik,” demikian Syaiful Bahri.

(DHS/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi