Warga Gaza yang kehilangan tempat tinggal, terpaksa tidur di antara puing-puing reruntuhan dan tumpukan sampah. (ANTARA/Anadolu/py/am)
Analisadaily.com, Gaza - Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina memperingatkan meningkatnya risiko wabah penyakit di Jalur Gaza akibat penumpukan sampah dalam jumlah besar
"Perang di Gaza menyebabkan akumulasi sampah yang signifikan, yang turut mempercepat penyebaran penyakit," kata UNRWA dalam sebuah pernyataan, Sabtu (26/4).
Dilansir dari Antara, Minggu (27/4), lembaga ini terus menyediakan layanan pengumpulan dan pemindahan sampah padat sejauh memungkinkan.
Tim UNRWA juga telah "membersihkan 150 lubang got, yang melayani lebih dari 23.000 orang pengungsi."
Krisis sampah ini diperparah oleh blokade Israel, yang menghalangi petugas kebersihan kota untuk mencapai lokasi pembuangan utama yang umumnya berada di pinggiran timur Gaza.
Selain itu, hampir seluruh layanan publik terhenti akibat penutupan jalur perbatasan serta larangan masuknya bantuan kemanusiaan dan bahan bakar ke wilayah tersebut.
UNRWA kembali menyerukan agar Israel segera mencabut blokade terhadap Jalur Gaza dan memulai kembali pelaksanaan gencatan senjata.
Sejak 2 Maret, Israel terus menutup jalur perbatasan Gaza bagi pengiriman makanan, bantuan medis, dan bantuan kemanusiaan, memperparah bencana kemanusiaan yang terjadi, menurut laporan pemerintah, lembaga hak asasi manusia, dan organisasi internasional.
Sejak Oktober 2023, Israel telah membunuh lebih dari 51.400 warga Palestina di Gaza, sebagian besar di antaranya adalah perempuan dan anak-anak.
Tentara Israel kembali melanjutkan serangan terhadap wilayah tersebut pada 18 Maret, setelah membatalkan kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan yang sempat tercapai dengan Hamas pada Januari lalu.
(ANT/CSP)