Politisi Golkar itu pun turut menyarankan agar hasil tes urine para camat dan lurah diumumkan secara transparan. Dia juga menyarankan agar tes serupa diberlakukan terhadap kepling se-Kota Medan.

"Kita apresiasi gebrakan yang dilakukan Wali Kota Medan untuk tes urine terhadap camat dan lurah. Tentu masyarakat juga sangat berharap hasil dari tes urine itu bisa disampaikan transparan," ujar Hadi Suhendra, Senin (28/4).

Bila hasil dari tes urine para camat dan lurah tersebut positif narkoba, Hadi Suhendra mengusulkan agar mereka diberi sanksi tegas.

"Jabatan sebagai camat dan lurah harus dicopot. Camat dan lurah harus memberi panutan yang baik di tengah masyarakat," pesan Suhendra.

Sementara itu, guna memaksimalkan pelayanan yang prima kepada masyarakat alangkah bagusnya tes urine juga diberlakukan kepada seluruh kepling di Kota Medan.

"Kepling selaku ujung tombak perpanjangan tangan wali kota di tengah masyarakat diharapkan bebas dari narkoba, agar mereka dapat bekerja dengan baik," sarannya.

Seperti diketahui, seluruh camat dan lurah se-Kota Medan mengikuti tes urine di halaman rumah dinas Wali Kota Medan, Sabtu (26/4).

Langkah tersebut diambil Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas, sebagai bagian dari komitmen dalam melayani masyarakat secara prima serta upaya memberantas narkoba.

Menariknya, tes urine yang dilakukan setelah olahraga pagi bersama ini tidak hanya dilakukan oleh camat dan lurah saja, namun Wali Kota Medan Rico Waas dan Sekda Kota Medan Wiriya Alrahman juga turut tes urine.

Rico Waas beranggapan dalam memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat tentunya diperlukan kesiapan diri. Salah satu tindakan preventif yang dapat dilakukan dengan menjaga diri dari bahaya narkoba.

"Ini juga sebagai bentuk kasih sayang Pemko Medan kepada jajaranya, karena kami tidak ingin melihat jajaran kami yang ada di kewilayahan sampai merusak diri bahkan merusak masa depan keluarga akibat narkoba," ujar Rico Waas. (mc)

(RZD)