Masyarakat Rantaulaban Buat Petisi, Keberatan Mobil Jenazah Dijual Pengurus BKM

Masyarakat Rantaulaban Buat Petisi, Keberatan Mobil Jenazah Dijual Pengurus BKM
Masyarakat Rantaulaban Buat Petisi, Keberatan Mobil Jenazah Dijual Pengurus BKM (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Tebingtinggi - Pengurus Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) Nurul Amal Kelurahan Rantaulaban, Kecamatan Rambutan, Kota Tebingtinggi, telah mengusik ketenangan warga, dengan menjual Mobil Jenazah yang masih sangat dibutuhkan saat ada tertimpa kemalangan/musibah.

Setelah diberitakan di media ini sebelum lebaran lalu, mobil jenazah dikembalikan ke mesjid. Tapi, kenyataannya lain. 2 minggu setelah lebaran, mobil itu diambil Sarwono dan kini terparkir dirumahnya.

Kenapa hal ini bisa terjadi kembali? Diduga semua atas ulah kebijakan Pengurus BKM, telah menciderai ukhuwah Islamyah setempat. Padahal, para personilnya terdapat ustad-ustad ternama di kampung tersebut.

Masyarakat Lingkungan I dan II Kelurahan Rantaulaban, Kecamatan Rambutan, Kota Tebingtinggi, merupakan jamaah masjid, membuat petisi berupa Surat Pernyataan Warga kepada Pengurus Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) Nurul Amal, karena telah menjual Mobil Jenazah, yang masih sangat dibutuhkan warga untuk keperluan mengangkut jenazah ke pemakaman.

Surat pernyataan warga berisi 5 poin tuntutan yaitu:

1. Sehubungan di jualnya Mobil Jenazah Masjid Nurul Amal, yang merupakan infak/wakaf dari Warga/Jemaah Masjid Nurul Amal, dengan ini kami menyampaikan keberatan, karena mobil tersebut masih bisa dimanfaatkan dan sangat dibutuhkan warga ketika tertimpa musibah.

2. Untuk itu, kami minta agar mobil jenazah tersebut dikembalikan ke Masjid Nurul Amal dan difungsikan sebagaimana mestinya.

3. Apabila dalam kurun waktu 10 (sepuluh) hari setelah pernyataan ini dibuat, mobil jenazah belum juga dikembalikan, maka kami akan lakukan ambil paksa kerumah Sarwono, untuk dikembalikan di Masjid Nurul Amal, dan uang pembelian agar dikembalikan kepada Sarwono.

4. Demikian surat pernyataan warga ini dibuat, agar mendapat perhatian.

5. Surat Pernyataan warga ini dibuat dan ditembuskan kepada Kepala KUA Kecamatan Rambutan, MUI Kecamatan Rambutan, Lurah Rantaulaban, Babinsa dan Bhabinkamtibmas Kelurahan Rantaulaban. Surat pernyataan warga ditandatangani 95 orang masyarakat Lingkungan I dan II Kelurahan Rantaulaban.

Masyarakat meminta dengan tegas, agar mobil jenazah dikembalikan ke masjid dan dirawat serta difungsikan sebagaimana mestinya. Bukan dibiarkan, hingga menjustifikasi bahwa mobil jenazah sudah seperti barang rongsokan, hingga dijual secara botot dengan harga cuma Rp 3 juta kepada Sekretaris BKM, Sarwono.

Selayaknya, sebagai pengurus teras BKM harus bertanggungjawab merawat mobil tersebut. Bukan malah membeli untuk kepentingan pribadi, dipergunakan sebagai bisnis, mengangkut papan bunga.

"Kalau memang pengurus BKM Nurul Amal tidak mau mengurus dan merawat mobil jenazah tersebut, serahkan kepada masyarakat. Masyarakat siap mengelolanya untuk kepentingan warga secara gratis,"aku beberapa warga setempat juga Ketua Gerakan Peduli Anak Yatim dan Masakin (GPAYM) Kecamatan Rambutan, Kota Tebingtinggi, Suhartoyo.

Terbetik kabar sebagaimana isu berkembang dimasyarakat setempat, pengurus BKM Nurul Amal sengaja menjual mobil jenazah agar tidak membebani kas pengeluaran keuangan masjid. Karena sebelumnya, telah terlebih dahulu memecat petugas kebersihan masjid, Indra S. Siregar dan supir sekaligus tukang rawat mobil jenazah, Tugur.

"Artinya, pengurus BKM Nurul Amal sudah tidak ada donatur tetap lagi. Sehingga, tidak mampu lagi membayar gaji pekerja honor mesjid. Sebelumnya, ada donatur tetap dan kami ni sudah keluar. Kenapa keluar, tentunya ada persoalan tidak bisa diselesaikan sesama pengurus BKM," aku warga lain yang tak sudi namanya ditulis, Rabu (30/4).

Menurut sumber berita, dalam Kepengurusan BKM terdapat ustad ternama dikampung itu, sehingga mereka punya agenda melakukan pengajian setiap Jum'at malam ba'da magrib hingga menjelang isya (setengah jam), bergantian 4 ustad mengisi ceramah seminggu sekali, dengan jemaah 10-15 orang.

Sekali tampil ceramah diberi uang terimakasih sebanyak Rp. 300 ribu, dengan tarif mereka tentukan sendiri, karena mereka juga adalah pengurus teras BKM. "Bukan Rp. 300 ribu, tapi Rp. 350 ribu sekali ceramah. Kalau tarif ceramah disana, masih bisa Rp. 200 ribu dan kalau pun ustad setempat bisalah Rp.100- Rp. 150 ribu", ucap pengurusan BKM lainnya.

"Inilah, yang membuat mereka harus berhemat dalam pengeluaran kas masjid, karena minimnya pemasukan dari jamaah. Tidak pernah melihat di papan pengumuman keuangan, para pengurus teras memberikan donasi ke mesjid dengan nominal besar," kata beberapa warga yang meneken surat petisi.

Kami tidak pernah merecoki para Pengurus BKM dalam menjalankan fungsinya, suka hati mereka. Tapi, mereka jangan semena-mena menjual mobil jenazah yang masih dibutuhkan warga kurang mampu.

"Mereka karena mampu ekonominya, bisalah menyewa mobil ambulance jika tertimpa musibah. Namun, kami masih butuh yang gratis. Pakailah hati nurani dalam mengambil kebijakan, jangan semaunya. Apalagi tidak ikut membeli mobil tersebut," ungkap rahasia beberapa warga di sana.

Kepala Kelurahan Rantaulaban Ahmad Fauzi, SE, ketika dihubungi, terkait adanya Surat Petisi Warga, mengatakan akan memfasilitasi dengan Pengurus BKM. "Saya undang mereka hari Selasa pak dan kita harapkan mobil jenazahnya dikembalikan sertai segera difungsikan, lagi," jawab Fauzi.

(CHA/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi