Di Hari Pertama, Garuda Indonesia Terbangkan 4.158 Jamaah Calon Haji

Di Hari Pertama, Garuda Indonesia Terbangkan 4.158 Jamaah Calon Haji
Di Hari Pertama, Garuda Indonesia Terbangkan 4.158 Jamaah Calon Haji (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Jakarta - Maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia mulai mengoperasikan penerbangan Fase I (Keberangkatan) jemaah calon haji Indonesia tahun 1446 H/2025 M menuju ke Tanah Suci.

Pada hari pertama Fase Keberangkatan jemaah calon haji yang diberangkatkan hari Jumat (2/5), Garuda Indonesia menerbangkan 4.158 jamaah calon haji melalui 11 (sebelas) kelompok terbang (Kloter) dari total 90.203 jemaah yang akan diberangkatkan.

Adapun keberangkatan pada hari pertama operasional penerbangan dilaksanakan dari 5 (lima) embarkasi, yaitu Solo (1.440 jamaah), Jakarta (1.179 jemaah), Ujung Pandang (786 jamaah), Lombok (393 jemaah), dan Medan (360 jamaah).

Keseluruhan layanan penerbangan bagi jamaah tersebut akan diterbangkan dengan menggunakan 13 armada wide body Garuda Indonesia.

Pada musim haji tahun ini, Garuda Indonesia juga memberangkatkan sebanyak 730 petugas haji yang akan bertugas di tanah suci, yang terbagi ke dalam 246 Kloter dan diberangkatkan dari 7 embarkasi yaitu Banda Aceh, Medan, Jakarta, Solo, Balikpapan, Makassar, dan Lombok.

Seluruh calon jemaah haji tersebut akan diterbangkan secara bertahap ke Tanah Suci mulai tanggal 2 Mei hingga 31 Mei 2025 untuk fase keberangkatan, dengan tujuan Madinah pada 2–16 Mei 2025 dan disusul dengan penerbangan tujuan Jeddah pada 17–31 Mei 2025. Adapun fase pemulangan jemaah akan dimulai pada tanggal 11 Juni sampai dengan 10 Juli 2025.

Penerbangan perdana fase keberangkatan ibadah haji tahun ini diawali dengan penerbangan GA-5101 yang mengangkut 386 calon jamaah haji Kloter I Lombok, terbang dari Bandara Internasional Lombok pada pukul 01.15 WITA, dan dijadwalkan tiba di Bandara Internasional Prince Mohammad bin Abdulaziz, Madinah pada pukul 07.20 waktu setempat.

Direktur Utama Garuda Indonesia, Wamildan Tsani mengungkapkan, merupakan sebuah kebanggaan bagi Garuda Indonesia dapat kembali melayani para jamaah haji Indonesia di musim haji tahun ini.

Dengan pengalaman selama tujuh dekade atau sejak tahun 1955, Garuda Indonesia konsisten untuk menghadirkan layanan penerbangan haji terbaik bagi seluruh jemaah.

“Sebagai salah satu negara dengan masyarakat muslim terbesar di dunia, kami memahami bahwa perjalanan haji merupakan ibadah yang telah dinantikan oleh masyarakat muslim Indonesia. Oleh karenanya, memastikan penyediaan layanan penerbangan terbaik merupakan komitmen berkelanjutan yang terus kami upayakan dalam rangka mobilisasi jemaah dari embarkasi menuju Tanah Suci,” jelas Wamildan.

Pada operasional haji tahun ini, terdapat lebih dari 25 ribu calon jemaah haji lanjut usia di atas 65 tahun (atau sebesar 28,4% dari total jemaah) yang dilayani oleh Garuda Indonesia.

Oleh karenanya, Garuda Indonesia fokus terhadap upaya optimalisasi layanan bagi seluruh calon jemaah haji - termasuk menghadirkan layanan ramah lansia, baik pada prosedur pre-flight, in-flight hingga post flight.

Sejumlah perlengkapan layanan penunjang di penerbangan yang disediakan di antaranya 30 wheelchair di setiap embarkasi, 2 ambulift di embarkasi Jakarta dan Solo, bus jemaah yang dilengkapi dengan toilet, priority boarding & disembark, special baggage handling, buggy car di Bandara Internasional King Abdulaziz.

Di samping itu, guna memaksimalkan kenyamanan lebih bagi para penumpang, Garuda Indonesia juga menyediakan selimut, first aid kit, emergency equipment hingga layanan asistensi oleh awak kabin hingga petugas darat untuk membantu pemenuhan kebutuhan jemaah selama perjalanan.

“Selain mengoptimalkan berbagai aspek layanan, operasional, dan safety, saat ini kami terus memperkuat koordinasi dengan sejumlah pemangku kepentingan di lintas sektor, guna memastikan kelancaran operasional penerbangan baik pada fase keberangkatan maupun kepulangan. Hal tersebut selaras dengan komitmen Garuda Indonesia untuk menghadirkan pelayanan terbaik di seluruh touch points layanan jemaah haji, guna memastikan aspek keamanan dan kenyamanan bagi para jemaah dalam menjalankan ibadah mereka,” tutup Wamildan.

(TRY/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi