May Day di Sumut Berkah: Job Fair Sediakan 1.100 Lowongan, BPJamsostek Tingkatkan Perlindungan Buruh (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) menggelar peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day 2025 dengan kegiatan positif di Gedung Serba Guna Dispora Prov Sumut, Kamis (1/5/2025). Acara ini dihadiri oleh 75 ketua serikat dan pekerja buruh, serta dimeriahkan dengan Job Fair yang menyediakan 1.100 lapangan pekerjaan dari 52 perusahaan.
Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, menekankan bahwa peringatan May Day kali ini dirancang tidak hanya sebagai seremoni, tetapi juga memberikan manfaat nyata bagi para pekerja.
"Kegiatan kita hari ini memperingati Hari Buruh Internasional atau May Day 2025 dengan 75 ketua Serikat dan pekerja buruh sekaligus membuat event dan juga kita buka Job Fair sehingga kegiatannya lebih positif dan ada juga pernyataan sikap dari seluruh buruh terkait kegiatan ini," ujar Bobby Nasution saat membuka acara.
Job Fair ini berlangsung selama dua hari, hingga 2 Mei 2025, memberikan kesempatan emas bagi para pencari kerja untuk berinteraksi langsung dengan berbagai perusahaan yang sedang membuka lowongan pekerjaan.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Kantor Wilayah BPJamsostek Sumbagut, I Nyoman Suarjaya, menegaskan komitmen BPJamsostek untuk meningkatkan perlindungan bagi para pekerja di Sumatera Utara dalam momen peringatan May Day ini.
"Untuk peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day 2025 ini kita berkomitmen untuk meningkatkan perlindungan bagi para buruh di Sumatera Utara ini. Untuk kegiatan ini kita memberikan kontribusi sebanyak 1.800 paket sembako," ungkap I Nyoman Suarjaya.
Selain pembagian sembako, BPJS Ketenagakerjaan juga memberikan santunan kepada buruh yang mengalami musibah, berupa santunan Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) Meninggal dan beasiswa pendidikan bagi anak-anak pekerja.
I Nyoman Suarjaya juga memaparkan data kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan di Sumut, di mana sektor formal telah mencapai sekitar 51,78 persen, sementara sektor informal masih di angka 19,18 persen. Pihaknya terus berupaya keras untuk meningkatkan cakupan kepesertaan di sektor informal.
"Kita berharap kepada pemerintah akan membagi beberapa skema yakni yang adanya APBD untuk kegiatan buruh. Berapa dari masing-masing daerah itu bisa memberikan kontribusi untuk para pekerja rentan di wilayahnya," harapnya.
Untuk memperluas jangkauan perlindungan, BPJamsostek juga mendorong perusahaan untuk turut melindungi pekerja di sekitar mereka melalui program CSR, serta mengajak Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk aktif mensosialisasikan pentingnya perlindungan BPJS Ketenagakerjaan kepada pekerja informal di lingkungan masing-masing, seperti sopir dan asisten rumah tangga, dengan iuran bulanan yang sangat terjangkau, hanya Rp16.800 untuk dua program (JKK dan Santunan Kematian).
BPJamsostek juga tengah mengembangkan program pendaftaran mandiri yang inovatif, seperti yang telah berhasil diterapkan di beberapa daerah. "Saat ini kita juga sedang mengembangkan yang mandiri. Jadi kami yang dari wilayah mendorong yang ada di cabang untuk menggali pekerja untuk daftar ke BPJS Ketenagakerjaan contohnya seperti pekerja kopi membayar bulanannya dengan kopi," jelas I Nyoman memberikan contoh.
Contoh sukses lainnya adalah di Sibolga, di mana nelayan diwajibkan terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan sebagai salah satu syarat untuk melaut. Model ini diharapkan dapat direplikasi di wilayah lain, termasuk Belawan, dengan dukungan regulasi dari pemerintah daerah.
"Oleh karena itu kami butuh support dari pemerintah dalam bentuk regulasi untuk mengikat para pekerja itu untuk masuk ke dalam BPJS Ketenagakerjaan," pungkas I Nyoman Suarjaya.
Kepala BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Medan Utara, Evi Wirdaningsih, menambahkan bahwa pihaknya menyambut baik dan mendukung penuh peringatan May Day yang diselenggarakan Pemprov Sumut.
"Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam memperkuat sinergi antara pemerintah, pekerja, dan pelaku usaha dalam menciptakan lingkungan kerja yang lebih produktif, aman, dan sejahtera," ujarnya.
Dalam pameran di Job Fair tersebut, BPJS Ketenagakerjaan juga aktif mensosialisasikan berbagai program unggulannya kepada para pencari kerja, menekankan pentingnya perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan sejak awal bekerja. Program-program utama BPJS Ketenagakerjaan meliputi Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Pensiun (JP), dan Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP), yang memberikan perlindungan komprehensif bagi pekerja mulai dari berangkat kerja hingga kembali ke rumah, serta memberikan santunan dan beasiswa bagi pekerja dan keluarga yang mengalami musibah.
"Banyak manfaat dari kedua program JKK dan JKM dapat dimiliki oleh seluruh pekerja Indonesia. Dengan cara mendaftarkan dirinya menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan," pungkas Evi.
(JW/RZD)