Sumatera Creative Summit 2026 Akan Digelar di Medan

Sumatera Creative Summit 2026 Akan Digelar di Medan
Ketua Umum Backstagers Indonesia, Andro Rohmana (tiga dari kanan) didampingi H. Ketua DPD Sumut Ichsan Nasution (tiga dari kiri) foto bersama Wakil Wali Kota Medan, Zakiyuddin Harahap, usai menyerahkan cendera mata buku Industri Event, baru-baru ini. (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Ketua Umum Backstagers Indonesia, Andro Rohmana melakukan roadshow ke sejumlah kota di Pulau Sumatera dalam rangka memperkuat jejaring dan mendorong pengembangan industri event berkelanjutan.

Salah satu agenda utama adalah silaturahmi dengan Pemerintah Kota (Pemko) Medan serta diskusi strategis dengan para pemangku kepentingan lokal untuk mengakselerasi branding pariwisata melalui event bernilai tambah. Untuk itu, Andro Rohmana bertemu secara resmi dengan Wakil Walikota Medan, Zakiyuddin Harahap, Selasa (25/4).

Dalam siaran pers diterima Sabtu (3/5), pertemuan ini fokus pada pembahasan pengembangan kegiatan event yang tidak hanya menarik pengunjung, melainkan juga memiliki konsep jelas dengan output terukur dan outcome berkelanjutan untuk mempromosikan destinasi wisata Medan.

“Event harus dirancang sebagai alat branding yang meninggalkan kesan mendalam. Misalnya, melalui festival budaya yang memadukan kekayaan multietnis Medan atau event berbasis ekowisata yang menyorot keindahan alam Sumatera Utara,” papar Andro didampingi K?tua DPD Backstagers Indonesia Sumatera Utara, H. Muhammad Ichsan Nasution dan Sekretaris DPD Backstagers Sumatera Utara, Chairul Amri.

Menanggapi itu, Zakiyuddin menyambut antusias gagasan tersebut. “Kami mendorong kolaborasi antara pelaku industri kreatif, pengusaha, dan pemerintah. Event bukan sekadar hiburan, tapi juga harus menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi dan media promosi pariwisata yang efektif,” tegasnya.

Pada malam harinya, Ketua Umum Backstagers Indonesia, Andro Rohmana kembali menggelar pertemuan khusus dengan Odi Batubara, Kepala Dinas (Kadis) Pariwisata Kota Medan. Pertemuan bertujuan memperdalam diskusi seputar pengembangan konsep event, seperti mengangkat sejarah Kota Medan melalui pertunjukan multimedia, serta menggabungkan kuliner dengan wisata kota.

Sebagai tindak lanjut roadshow, Backstagers Indonesia berencana menggelar “Sumatera Creative Summit 2026” di Medan yang melibatkan pelaku industri kreatif se-Sumatera, Acara dirancang sebagai platform bagi pengusaha, pemerintah, dan komunitas untuk merancang event bertaraf nasional yang memperkuat positioning Medan sebagai “Kota Event Berbudaya dan Berkelanjutan”.

Perkuat Ekosistem, Hapus Egosistem

Sementara itu, guna memperkuat fondasi industri kreatif yang inklusif dan berkelanjutan, Backstagers Indonesia menggulirkan gerakan “Perkuat Ekosistem, Hapus Egosistem" sebagai bagian dari komitmen mendukung visi Pemko Medan,“Medan untuk Semua”.

Andra Rohmana menekankan pentingnya mengubah pola pikir dari individualisme menuju kolektivisme dalam industri event. “Masalah utama di Medan bukan kurangnya ide kreatif, tapi ego sektoral yang menghambat sinergi. Saatnya kita bangun ekosistem di mana hotel, vendor, kuliner, musisi, hahkan tukang parkir bisa tumbuh bersama,” tegas Andro.

Dikatakan, eventiceship adalah program pelatihan dan inkubasi nasional oleh Backstagers Indonesia untuk menyiapkan talenta muda di bidang event management dari seluruh provinsi di Indonesia. Program ini memberikan akses pengetahuan berstandar nasional, membekali peserta dengan keterampilan kreatif, serta memfasilitasi pengembangan konsep event berbasis kearifan lokal menjadi Intellectual Property (IP) daerah/nasional.

Tujuannya menciptakan kesetaraan peluang karier dan memperkuat ekosistem industri kreatif secara inklusif, Program ini secara resmi akan diluncurkan pada akhir Kuartal II 2025 di 24 provinsi.

Sebelumnya, pada 29 April 2025, Andro Rohmana menjadi pembicara dalam seminar bertajuk “Membangun Industri Kreatif Berbasis Teknologi dan Kearifan Lokal di Politeknik Negeri Medan.

Di hadapan ratusan mahasiswa, ia memperkenalkan program VOICE (Visionary Opportunities in Creative Economy), sebuah inisiatif pelatihan untuk mencetak talenta event menagement yang kompeten dan berwawasan global.

“Generasi muda harus menjadi garda terdepan menciptakan event yang tidak hanya kreatif, tetapi juga memiliki dampak sosial, seperti memberdayakan UMKM atau mengedukasi masyarakat tentang pelestarian budaya,” ujarnya.

(RZD)

Baca Juga

Rekomendasi