
Analisadaily.com, Medan - Perkembangan teknologi dan digitalisasi telah membuka akses luas terhadap perdagangan digital. Namun, kemudahan ini juga menghadirkan tantangan baru, salah satunya adalah meningkatnya peredaran barang palsu secara online. Sebagai respons terhadap tantangan tersebut, Lazada Indonesia (Lazada) terus memperkuat komitmennya untuk menciptakan pengalaman belanja yang aman, terpercaya, dan bebas dari produk ilegal.
Lazada Group adalah pionir eCommerce di Asia Tenggara, beroperasi di Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam. Dengan lebih dari satu juta penjual aktif dan 160 juta konsumen setiap bulan, Lazada memimpin transformasi perdagangan digital di kawasan. Di Indonesia, Lazada dikenal sebagai pelopor Harbolnas dan terus memperkuat posisinya dengan layanan pengiriman cepat, gratis ongkir, serta sistem pembayaran yang aman dan terpercaya.
Sebagai bagian dari komitmen jangka panjang, Lazada terus mendorong pemberdayaan talenta lokal dan menciptakan fondasi untuk pertumbuhan eCommerce yang berkelanjutan di Indonesia. Dengan pendekatan menyeluruh berbasis teknologi mutakhir, kolaborasi strategis, dan program edukasi berkelanjutan, Lazada menegaskan upayanya dalam memberantas produk palsu serta melindungi Hak Kekayaan Intelektual (HKI) di ekosistem digitalnya.Head of Business Risk Lazada Indonesia Stephanie Gunawan mengatakan, sebagai pelopor eCommerce di Asia Tenggara, Lazada menyadari pentingnya menciptakan lingkungan belanja online yang aman dan, terpercaya.
“Karena itu, Lazada terus berinvestasi dalam teknologi dan program perlindungan merek untuk mendukung baik konsumen maupun mitra brand kami,” ujarnya.
Lebih lanjut, Stephanie menguraikan enam langkah strategis Lazada dalam memastikan platform yang aman, termasuk untuk mencegah peredaran produk palsu, yakni di antaranya,
1. Fitur Lazada IPP (Intellectual Property Protection)
Lazada menghormati perlindungan HKI dan menyediakan sistem pelaporan yang memudahkan pemilik merek untuk melaporkan produk mencurigakan. Setiap laporan akan segera ditinjau dan, jika terbukti melanggar, listing produk akan dihapus dari platform.
2. Deteksi Produk Palsu Berbasis Teknologi
Dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi artificial intelligence (AI) dan machine learning, sistem Lazada dapat secara otomatis mendeteksi pola listing yang berpotensi melanggar. Ribuan listing ditinjau dan disaring setiap harinya untuk menjaga platform tetap aman.
3. LazMall: Kanal Produk 100% Asli
LazMall menghadirkan produk dari brand resmi dan mitra yang telah diverifikasi. Konsumen mendapat perlindungan tambahan berupa kebijakan pengembalian barang hingga 30 hari serta fitur pengembalian produk yang mudah langsung melalui aplikasi Lazada.
4. Seleksi dan Verifikasi Penjual
Untuk menjaga kualitas penjual di platform, Lazada menerapkan proses verifikasi ketat terutama untuk kategori produk berisiko tinggi. Pelanggaran terhadap kebijakan keaslian produk dapat berujung pada penghapusan listing hingga penutupan toko secara permanen.
5. Kolaborasi dengan Pemerintah dan Industri
Lazada aktif bekerja sama dengan lembaga seperti Kementerian Perdagangan, BPOM, dan DJKI dalam mendukung regulasi nasional dan menanggulangi barang palsu. Lazada juga membangun kemitraan dengan pemilik merek dan asosiasi industri untuk memperkuat sistem perlindungan konsumen dan HKI.
“Kami juga mendorong para pemilik brand untuk melaporkan jika menemukan produk palsu di platform. Hal ini membantu kami menindaklanjuti pelanggaran secara cepat dan efektif,” tambah Stephanie.
6. Edukasi Konsumen Secara Konsisten
Lazada secara rutin menjalankan kampanye edukatif di berbagai kanal komunikasi untuk mendorong pembelian produk asli serta meningkatkan kesadaran konsumen agar aktif melaporkan listing mencurigakan.
Langkah strategis ini tercermin dalam kinerja pengawasan platform, di mana Lazada berhasil menyelesaikan ribuan kasus dugaan pelanggaran setiap bulannya.
“Dengan dukungan teknologi dan kolaborasi yang kuat, kami berkomitmen menjaga ekosistem Lazada tetap aman dan nyaman bagi pengguna. Kami juga mengajak konsumen untuk berbelanja produk orisinil di kanal seperti LazMall sebagai bentuk dukungan terhadap pemberantasan produk palsu,” tutup Stephanie.
(Adv)