Sejumlah pejabat fungsional dan administrator di lingkungan Pemkab Deliserdang yang dilantik (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Tanjungmorawa - Camat Tanjungmorawa Ibnu Hajar dicopot dari jabatannya. Sedangkan dua orang pejabat eselon II, yakni Staf Ahli Bupati Bidang Hukum, Pemerintahan dan Politik Ari Mulyawan serta Sekretaris DPRD Deliserdang Binsar Sitanggang dinonaktifkan sementara dari jabatannya.
Ibnu Hajar yang baru 4 hari lalu mengantarkan Kecamatan Tanjungmorawa merebut juara umum MTQ Kabupaten Deliserdang, diturunkan jabatannya menjadi Kabid di Dinas Perikanan dan Kelautan Deliserdang.
Jabatan Camat Tanjungmorawa kini diamanahkan kepada Gontar Panjaitan yang sebelumnya menjabat sebagai Camat Bangunpurba.
Pencopotan ini merupakan bagian dari upaya "bersih-bersih" di antara 113 pejabat fungsional dan administrator di lingkungan Pemkab Deliserdang yang dilantik Bupati Asri Ludin Tambunan, Kamis (8/5).
Dari-113 pejabat yang dilantik di Aula Cendana, Lantai II, Kantor Bupati Deliserdang tersebut, 63 di antaranya adalah pejabat fungsional dan 50 lainnya pejabat administrator.
Bupati mengatakan, setiap Aparatur Sipil Negara (ASN) memiliki kesempatan yang sama untuk mengembangkan karier.
"Orang-orang terpilih dan terbaik ini dipilih sesuai kompetensi di bidangnya masing-masing. Kompetensi yang dimiliki seorang ASN diukur melalui kemampuan dan attitude (sikap) yang dimiliki," sambungnya.
Khusus penonaktifan selama 15 hari kepada kedua pejabat eselon II ini, belum diketahui penyebabnya. Khusus Binsar Sitanggang, beredar isu penyebab utamanya karena kisruh tenaga honorer di Sekretariat DPRD setempat.
Binsar disebut-sebut tidak tegas melaksanakan arahan bupati soal penataan tenaga honorer akibat tekanan dari sejumlah anggota dewan setempat.
Diketahui, sebelumnya bupati juga menonaktifkan Kadis Naker Budi Iswan Sinaga serta Kadis Perumahan dan Kawasan Pemukiman Heriansyah Siregar.
Terkait pencopotan jabatan Camat Tanjungmorawa, banyak kalangan menilai bukan karena Ibnu Hajar tidak memiliki kompetensi kemampuan dan atitud.
Justru juara umum MTQ kemarin menjadi bukti nyata. Apalagi yang bersangkutan merupakan Ketua Muhammadiyah Kabupaten Deliserdang, salam satu ormas Islam terbesar.
Alasan paling kuat pencopotan ini, karena imbas pilkada terdahulu. Ibnu Hajar dicurigai tidak mendukung pasangan bupati saat ini. Apalagi penggantinya, Gontar Panjaitan merupakan pendukung kuat Asri Ludin Tambunan-Lom Lom Suwondo.
Bukan rumor lagi, saat menjadi Camat Bangunpurba, Gontar sangat getol memenangkan pasangan bupati/wabup saat ini. Padahal, sebelumnya Gontar merupakan Sekcam Tanjungmorawa yang dipromosikan Yusuf Siregar (saat jadi Bupati Deliserdang) menjadi Camat Bangunpurba.
Salah seorang tokoh masyarakat Tanjungmorawa, Muchlis Muchtar yang juga selaku Ketua Dikdasmen Muhammadiyah Deliserdang, dalam unggahan medsosnya menyampaikan keprihatinanya atas pencopotan ini.
"Muhammadiyah itu organisasi besar. Saya merasa heran jika Pejabatnya punya dendam membabi buta, masih ada pemimpin yg kerdil padahal sudah di retweet, mengapa meninggalkan dendam?" paparnya.
Dia berharap, pemimpin Deliserdang hendaknya berpikir dewasa. Muchlis juga berjanji, "Muhammadiyah akan berada di Garda terdepan ikut bergerak, mengangkat isu-isu yang bobrok di Deliserdang. Jangan ada diskriminasi dan dendam politik yang dimainkan," tandasnya.
(RIO/RZD)