Percepat Penebusan Pupuk Subsidi, Pupuk Indonesia Gelar Program Tebus Bersama (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Madiun - Sebagai tindak lanjut arahan Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan efisiensi dalam penyaluran pupuk subsidi dan mendorong percepatan penyerapan pupuk subsidi di tingkat petani, PT Pupuk Indonesia (Persero) menggelar acara Sosialisasi Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun 2025 dan Tebus Bersama Pupuk Bersubsidi di Kabupaten Madiun, Jawa Timur pada Jumat (9/5/2025).
Kegiatan sosialisasi dan tebus bersama ini merupakan program Pupuk Indonesia bersama pemerintah yang bertujuan meningkatkan penyerapan pupuk subsidi, memastikan kemudahan penebusan, serta menjaga agar harga pupuk sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) dan sesuai ketentuan Petunjuk Teknis Kementerian Pertanian, sekaligus sebagai bagian dari persiapan implementasi Perpres Nomor 6 Tahun 2025 tentang Tata Kelola Pupuk Bersubsidi.
“Sebagai implementasi langsung dari kebijakan tersebut, kami melaksanakan program Tebus Bersama Pupuk Bersubsidi dengan tujuan meningkatkan kelancaran proses penebusan pupuk,” ujar Senior Manager Regional 3A Pupuk Indonesia, Saroyo Utomo dalam acara Sosialisasi Perpres Nomor 6 Tahun 2025 dan Tebus Bersama Pupuk Bersubsidi di Pendopo Kecamatan Mejayan, Madiun, Jawa Timur.
Acara ini turut dihadiri oleh Wakil Bupati Madiun Purnomo Hadi; Direktur Pupuk Kementerian Pertanian, Jekvy Hendra; perwakilan Dinas Pertanian Kabupaten Madiun; Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polri dan pemangku kepentingan terkait lainnya. Dalam acara tersebut, Pupuk Indonesia mempraktikan penebusan pupuk subsidi dalam format yang interaktif dan edukatif kepada petani yang hadir. Sejumlah kegiatan seperti demo penggunaan sistem digital i-Pubers, sesi tanya jawab, hingga pengundian kupon berhadiah diselenggarakan dalam suasana yang sederhana, namun tetap informatif.
“Acara ini merupakan bentuk komitmen bersama antara pemerintah melalui Kementerian Pertanian bersama Pupuk Indonesia untuk mewujudkan penyaluran pupuk bersubsidi yang lebih tepat sasaran, efektif, dan tentu saja berkelanjutan,” kata Saroyo.
Dalam acara ini, Saroyo mengatakan Pupuk Indonesia juga melakukan uji coba fitur baru dalam aplikasi i-Pubers yang memungkinkan kios pengecer dapat melakukan pemesanan pupuk subsidi langsung ke produsen atau distributor. Penambahan fitur ini bertujuan untuk memperkuat proses distribusi pupuk subsidi menjadi lebih cepat, efisien dan terintegrasi, sekaligus meningkatkan akuntabilitas.
Madiun dipilih menjadi kabupaten pertama lokasi uji coba fitur baru i-Pubers tersebut. Selanjutnya, uji coba serupa akan dilaksanakan di 4 kabupaten lainnya, seperti Lampung Tengah, Lampung; Grobogan, Jawa Tengah; Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta; dan Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan.
“Dalam mendukung kelancaran distribusi, pemerintah mendorong pembangunan sistem informasi pupuk bersubsidi yang terintegrasi, serta digunakan untuk pendataan, alokasi, penyaluran, penagihan, hingga evaluasi penyaluran pupuk subsidi. Uji coba pengembangan sistem penyaluran pupuk bersubsidi pada aplikasi i-Pubers ini akan dilaksanakan di lima wilayah dan yang pertama kali dilakukan adalah di Kabupaten Madiun,” kata dia.
Wakil Bupati Madiun, Purnomo Hadi mengapresiasi pelaksanaan acara Sosialisasi Perpres Nomor 6 Tahun 2025 dan Tebus Bersama Pupuk Bersubsidi di wilayahnya. Dia mengatakan Madiun adalah salah satu kabupaten dengan tingkat penebusan pupuk subsidi paling tinggi di Indonesia mencapai 56% dari alokasi tahun 2025. Dia berharap dengan dukungan dari pemerintah dan Pupuk Indonesia, Kabupaten Madiun dapat menjadi daerah yang mampu menopang ketahanan pangan nasional.
“Saya mewakili pemerintah Kabupaten Madiun menyampaikan terima kasih kepada PT Pupuk Indonesia (Persero) yang telah menjadikan Kabupaten Madiun sebagai lokasi
pilot project dan tebus bersama pupuk bersubsidi. Semoga Madiun dapat menjadi salah satu kabupaten yang menjadi penopang ketahanan pangan di Indonesia,” kata dia.
Direktur Pupuk Kementerian Pertanian, Jekvy Hendra mendorong agar petani melakukan penebusan pupuk subsidi guna mendorong produktivitas pertanian. Dia mengatakan pemerintah senantiasa berupaya memastikan ketersediaan pupuk subsidi di seluruh Indonesia. Karena itu, dia mendorong petani untuk segera mendaftarkan diri dalam sistem elektronik Rencana Kebutuhan Definitif Kelompok (e-RDKK) yang menjadi syarat memperoleh kuota pupuk subsidi.
“Hari ini pemerintah menjamin ketersediaan pupuk tersedia di seluruh wilayah Indonesia. Jika hari ini masih ada petani yang belum mendaftarkan diri ke e-RDKK atau yang masih mengajukan di e-RDKK untuk satu kali tanam, kami persilahkan mengisi e-RDKK berdasarkan sistem kolektif,” kata dia.
Realisasi Penebusan dan Stok Jawa Timur
Pupuk Indonesia mencatat realisasi penyaluran pupuk subsidi di Jawa Timur termasuk yang paling tinggi di Indonesia. Hingga 7 Mei 2025, Pupuk Indonesia sudah berhasil menyalurkan total 590.351 ton atau setara 31% dari total alokasi Jawa Timur tahun 2025. Angka tersebut berada di atas rata-rata penyaluran pupuk subsidi nasional, yakni 26%.
Pupuk subsidi yang berhasil disalurkan di Jawa Timur itu terdiri dari Urea 285.401 ton, NPK 252.543 ton, NPK Formula Khusus 33 ton dan Organik 52.373 ton. “Penebusan secara nasional tiap provinsi itu rata-rata baru 26% dari alokasi satu tahun. Tapi luar biasanya, Jawa Timur itu sudah mencapai 31% dari alokasi setahun,” kata Senior Manager Regional 3A Pupuk Indonesia, Saroyo Utomo.
Untuk memenuhi kebutuhan pupuk subsidi di Jawa Timur, Pupuk Indonesia terus memastikan ketersediaan stok yang memadai. Pada 8 Mei 2025 posisi stok Jawa Timur mencapai 215.978 ton atau 301% dari ketentuan stok minimum. Stok tersebut terdiri dari Urea 118.617 ton, NPK 97.245 ton, NPK Formula Khusus 116 ton dan Organik 3.968 ton.
(REL/RZD)