
Analisadaily.com, Padangsidimpuan — Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Hibah RisetMu Batch VIII Tahun 2024 telah sukses dilaksanakan oleh tim pengabdi dari Dosen Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan yang mengangkat tema “Eksplorasi Public Speaking dengan Konsep Merdeka”.
Kegiatan ini ditujukan khusus bagi Kader Nasyiatul ‘Aisyiyah Kota Padangsidimpuan yang didukung sepenuhnya oleh Pimpinan Daerah Nasyiatul ‘Aisyiyah Kota Padangsidimpuan.
Tim pengabdi dalam kegiatan ini terdiri dari: Dr. Husniah Ramadhani Pulungan, S.Pd., M.Hum. selaku ketua pengabdi, Nikmah Sari Hasibuan, M.Pd. selaku anggota, dan melibatkan peran aktif dari para mahasiswa.
Kegiatan ini bertujuan untuk membekali para peserta dengan keterampilan berbicara di depan umum (public speaking) yang tidak hanya efektif, tetapi juga mengangkat nilai-nilai kemandirian, keberanian, dan pengekspresian diri yang sesuai dengan semangat Konsep MERDEKA dalam pendidikan.
Pada sambutannya, Dr. Husniah Ramadhani, S.Pd., M.Hum. menekankan bahwa keterampilan berbicara di depan umum bukan hanya kebutuhan organisasi, melainkan juga bekal penting dalam kehidupan sosial dan profesional.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin para Nasyiatul ‘Aisyiyah terbangun keberanian dan kepercayaan dirinya pada saat berbicara di depan umum, baik dalam situasi formal maupun nonformal,” ujarnya.
Dampak yang diharapkan agar Nasyiatul ‘Aisyiyah atau sering kita kenal anak gadisnya Muhammadiyah ini, dapat terlatih untuk mengeksplorasi gagasan secara sistematis, adaptif, dan percaya diri.
Kegiatan Dilaksanakan Selama 2 Minggu
Minggu pertama dilaksanakan dengan pemberian materi ataupun teori dasar public speaking agar dapat menguatkan narasi berbicara. Kemudian, Minggu kedua dilaksanakan dengan pelatihan bagi seluruh peserta, mulai dari pelatihan pernapasan, pelatihan pelafalan, pelatihan intonasi, hingga pelatihan pembacaan contoh-contoh naskah public speaking.
Peserta dibagi menjadi beberapa kelompok dan diberi tugas untuk membuat video yang berperan sebagai pembawa acara, moderator, maupun pemateri. Konsep MERDEKA yang diusung menjadi pendekatan yang khas karena peserta diajak untuk menemukan gaya komunikasi masing-masing yang adaptif. Peserta juga diarahkan untuk tetap mengedepankan etika dan substansi dalam melakukan public speaking.
Yel-yel penyemangat “Nasyiah! Latih public speaking! Jadilah versi terbaik dirimu!” menjadi penambah motivasi positif bagi peserta.
Nikmah Sari Hasibuan, M.Pd. menambahkan bahwa pelatihan ini juga menjadi ruang untuk membina solidaritas dari setiap Nasyiah selaku perempuan muda Muhammadiyah sehingga lebih dapat siap tampil di ruang publik.
Antusiasme peserta sangat tinggi yang terlihat dari banyaknya pertanyaan, partisipasi aktif saat simulasi, hingga rencana tindak lanjut oleh Pimpinan Cabang Nasyiatul ‘Aisyiyah (PCNA) untuk menerapkan hasil pelatihan ini dalam program dakwah komunitas.
Kegiatan ini merupakan wujud nyata kontribusi Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan Padangsidimpuan dalam mengembangkan kapasitas generasi muda perempuan melalui pendekatan pendidikan yang humanis, sistematis, adaptif, dan produktif, baik dalam berdakwah secara konvensional maupun berdakwah secara digital di masyarakat.
Kurang waktu yang dibutuhkan untuk Pelatihan ini sekitar 5 bulan (Januari-Mei 2025) mulai dari persiapan, perencanaa, pelaksanaan dan laporan akhir.