Andrea Simamora, Pelajar SMP dari Pelosok Desa di Dairi Lulus ke SMA Unggul Del

Andrea Simamora, Pelajar SMP dari Pelosok Desa di Dairi Lulus ke SMA Unggul Del
Andrea Simamora, Pelajar SMP dari Pelosok Desa di Dairi Lulus ke SMA Unggul Del (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Dairi - Mengapa pelajar SMP dari seantero Nusantara berpacu meraih kursi di SMA Unggul Del Sitoluama Laguboti Kabupaten Toba Sumatera Utara? Tentu jawabannya, lantaran kualitas.

Semua orang tua ingin si buah hati menjadi bagian dari the best of the best. Ya, kualitas memang tidak diragukan. Betapa tidak, alumni SMA Unggul Del menjadikan kampus perguruan tinggi negeri (PTN) favorit menjadi incaran. Alumni sekolah swasta ini menghantarkan pelajar ke Institut Teknologi Bandung (ITB) dalam persentase besar.

Dimana kompetisi paling sulit, sepertinya, bukan tantangan berat bagi siswa keluaran SMA Unggul Del Target mereka, selalu kampus bergengsi yang menghasilkan intelektual nasional.

Selain PTN dalam negeri, kursi di universitas ternama di dunia turut menjadi bidikan pelajar. Dan terbukti, mereka bisa. Setiap tahun, selalu ada generasi muda diberangkatkan ke luar negeri, jalur beasiswa.

Tes ke sekolah ikatan dinas semisal Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Akademi Militer, Akademi Kepolisian (Akpol) dan lainnya, boleh jadi, bukan hal sukar bagi peserta didik. Mengapa, sedari awal, ragam pembinaan termasuk jasmani telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.

SMA Unggul Del, memang menjadi arena pertarungan anak cerdas dari kabupaten/kota se Indonesia. Dengan demikian, dibutuhkan persiapan ekstra dan mental siswa menuju ruang ujian.

SMA Unggul Del adalah sekolah swasta terbaik di Indonesia dan peringkat 3 secara nasional berdasarkan hasil Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK). Lembaga pendidikan ini, mendekati kesempurnaan. Mantap dari sisi pengetahuan dan terpuji dari sisi disiplin dan fisik.

Tentu, tidaklah mudah menembus seleksi. Dibutuhkan keseriusan guru, siswa dan komiten orang tua. Dan tak heran, keluarga dari kalangan ekonomi mapan, membekali anak lewat bimbingan belajar non formal berbiaya tinggi.

Pun begitu, ada kalanya, pelajar dari pelosok desa, mampu memenangkan ujian ketat. Tuhan punya rencana terbaik buat semua insan.

Andrea Josua Simamora pelajar kelas 9 SMPN 3 Kecamatan Pegagan Hilir Kabupaten Dairi adalah seorang diantara 192 yang berhak atas kursi siswa baru penerimaan tahun 2025.

Andrea tinggal bersama Robert dan ibunya Dimona Bakkara di Desa Bukit Baru Kecamatan Pegagan Hilir. Kalau dari Sidikalang ibukota Kabupaten Dairi, harus melewati 2 kecamatan. Yakni Sitinjo dan Sumbul. Akses jalan menuju rumahnya, wah...minta ampun bah. Namanya saja ruas jalan propinsi, tetapi strukturnya, hancur-hancuran. Kayak belum merdekalah...

Bisa dibayangkan, namanya di pedesaan, sarana pendidikan, relatif terbatas dibanding Sidikalang, apalagi Medan dan Jakarta. Namun siapa menduga, Andrea mampu menyisihkan anak-anak pintar dari perkotaan nan berkecukupan secara ekonomi.

“Anak saya tidak ada ikut bimbel. Mana ada bimbel di kampung,” kata Robert Simamora (58), sang ayah, Senin (12/5).

Guru SD Negeri 030323 Bukit Tinggi itu menyebut, kegiatan Andrea, sama seperti siswa di desa pada umumnya. Pulang sekolah, terkadang bekerja ke ladang. Cari kayu bakar, menjaga padi di sawah jelang panen atau juga memasak. Waktu dipakai lebih fokus belajar termasuk memanfaatkan internet.

“Memang, Andrea selalu juara sejak SD. Tetapi ketika bertarung ke SMA Unggul Del, kami lebih mengandalkan doa,” kata Robert.

Dijelaskan, Andrea berangkat naik angkot ditemani kakaknya, Marta Simamora. Mereka menginap di tempat sederhana.

“Ketika ujian pertama, Andre sudah opitimis. Dia bilang, akan lanjut ke Del. Namun sebagai peserta dengan sarana pendidikan terbatas, saya cemas dalam hati,” ujar Robert.

Menurut Robert, Tuhan membuka jalan. Putra bungsu tersebut, lulus. Andrea menerangkan, seleksi diikuti 3200 lebih peserta. Sekitaran lokasi ujian, padat dan macet oleh kendaraan mewah. Itu sempat membuatnya minder.

“Ada yang naik Fortuner dan mobil silau lainnya. Sementara saya, turun dari angkot. Tak ada yang kukenal,” ujar Andrea.

Pun begitu, Andrea memacu semangat dibarengi doa. “80 persen soal Matematika, IPA/IPS dan Bahasa Inggris benar kujawab. Itu menjadi modal bahwa aku yakin memang,” kata Andrea.

Menurutnya, dari kuota penerimaan siswa baru, dia berada di peringkat pertengahan. Pelajar ini mengaku bangga, ternyata, anak desa bisa menembus SMA Unggul Del.

“Untuk sementara, melihat keberhasilan abang kelas, saya ingin lanjut kuliah di ITB jurusan Teknik Elektro. Namun jika memungkinkan, saya ingin kuliah di Amerika,” kata Andrea.

Samuel Panjaitan, guru Olah Raga SMPN 3 Pegagan Hilir menyebut, manajemen sekolah memperkenalkan SMA unggulan kepada siswa. Pemetaan dilakukan ketika naik ke kelas 9.

Samuel menuturkan, memberi pembekalan khusus dari sisi kesamaptaan. Sedang guru lainnya memperkuat kisi-kisi ujian.

“Andrea merupakan siswa pertama dari sekolah kami berhasil lulus ke sekolah unggulan,” kata Samuel.

Diketahui, sebanyak 15 siswa SMP di Kabupaten Dairi dinyatakan sebagai the winner ke SMA Unggul Del dan SMAN 2 Balige Yayasan TB Soposurung tahun ini.

Dari angka itu, 9 orang diterima di SMA Unggul Del dan 6 orang di Yayasan TB Yasop. Siswa dimaksud merupakan binaan SMPN 1 Sidikalang (7 orang), SMP Swasta Santu Paulus Sidikalang (6 orang), SMPN 3 Sidikalang (1 orang). Dan, Andrea adalah satu-satunya siswa dari luar Sidikalang.

Ya, fakta menunjukkan, bahwa banyak pemimpin dunia dilahirkan dari desa. Semoga. Congrats...

(SSR/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi