Retakan terlihat di beberapa titik bahu jalan, bahkan keretakan juga ditemukan di bagian tengah jalan aspal di Desa Doli-Doli.

Saat dikonfirmasi, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek menyatakan bahwa kerusakan tersebut akan segera ditindaklanjuti.

“Oc, akan diperbaiki,” ujarnya singkat melalui pesan WhatsApp.

Ia menambahkan bahwa informasi kerusakan juga akan disampaikan kepada pihak rekanan. "Kita akan sampaikan ke rekanan,” katanya.

Menurutnya, beberapa bagian jalan sudah diperbaiki oleh rekanan, namun masih ada yang tertunda.

“Sudah, tinggal yang di tanjakan itu yang belum. Saya sudah hubungi mereka, katanya menunggu jadwal produksi aspal,” lanjutnya.

Namun, berdasarkan pantauan wartawan di lapangan, kerusakan masih terlihat di sejumlah titik dan belum ada tanda-tanda perbaikan. Retakan tampak di sepanjang bahu jalan rabat beton serta bagian tengah jalan di Desa Doli-Doli.

Sementara itu, saat dimintai tanggapan, pihak DPRD Nias Barat, khususnya Komisi III dan Wakil Ketua I, memilih tidak memberikan komentar terkait kondisi proyek tersebut.

Sebagai informasi, proyek ini dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2024 dalam rangka Penanganan Long Segment Peningkatan Jalan Ruas Jl. Sutomo, Kecamatan Mandrehe. Proyek tersebut dikerjakan berdasarkan kontrak Nomor 600/03/P-04.DAK/SP/PPK-1/BM-PUTR/2024 yang ditandatangani pada 28 Mei 2024, dengan nilai kontrak sebesar Rp8.858.783.600. Sumber dana berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Kabupaten Nias Barat TA 2024.

Pekerjaan dimulai pada 29 Mei 2024 dan dijadwalkan selesai pada 14 Desember 2024 atau selama 200 hari kalender. Pelaksana proyek adalah CV. Tresno Agung Lestari dengan pengawasan oleh PT. Enconsoil Ensan, di bawah tanggung jawab PPK Konstruksi Dinas PUTR, Bidang Bina Marga. (PG)

(WITA)