Bekerja Nonprosedural, Warga Deliserdang Terjangkit HIV Dideportasi dari Malaysia (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Kualanamu - Seorang Pekerja wanita nonprosedural (ilegal) asal Kecamatan Galang, Kabupaten Deliserdang, diduga sakit terjangkit HIV dideportasi dari Penang, Malaysia.
Ia tiba di Bandara Kualanamu dengan seorang pendamping menumpang Air Asia, Sabtu (17/5) sekira pukul 09.23 WIB. Tenaga kerja nonprosedural tersebut RD (52) warga Galang, Deliserdang.
Staf Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Sumut, Pauzi Lubis, didampingi Rita Anggriyani membenarkan ada seorang perempuan pekerja nonprosedural dideportasi dari Penang, Malaysia.
Deportasi tersebut karena yang bersangkutan selama ini bekerja ilegal di Malaysia.
“Dari data yang kita peroleh, yang bersangkutan sudah 15 tahun di Malaysia bekerja di restoran dan kilang (pabrik),” sebut Pauzi.
Dari data yang diperoleh dari Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Penang, yang bersangkutan dideportasi karena sakit juga, yakni terjangkit HIV.
“Karena yang bersangkutan warga Deliserdang, kita juga koordinasikan dengan pihak Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kabupaten Deliserdang, hingga unsur Kepala Desa terkait," ungkapnya.
Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kabupaten Deliserdang, Norma Siagian, didampingi Kabid Penempatan Ketenagakerjaan, Aswin Sembiring, yang ikut menjemput mengimbau bagi warga Deliserdang jika berkeinginan kerja ke luar negeri hendaknya melalui jalur resmi.
“Kemudian jika ada informasi lowongan dari perusahaan kerja ke luar negeri, kemudian diiming-iming gaji besar, koordinasi dulu ke Disnaker, betul enggak perusahaan ini. Sebab, kita Disnaker Deliserdang punya data perusahaan resmi yang memberangkatkan tenaga kerja ke luar negeri,” sebutnya.
Sehingga, dengan koordinasi warga Deliserdang ke k”Kantor Disnaker maka terhindar dari bahaya Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) atau kerja ilegal.
Soal jumlah warga Deliserdang bekerja ilegal ke luar negeri Norma Siagian mengaku sejauh ini tidak begitu banyak, namun ada, salah satu korbannya yang dideportasi hari ini.
(KAH/RZD)