Zulkarnaen asal politisi Gerindra itu mengaku, pembukaan baru median jalan dan penutupan median jalan yang lama merupakan hasil rekayasa lalin oleh Dinas Perhubungan. Kemudian ditindaklanjuti dengan pembukaan median jalan oleh Kementerian Dinas PUPR, Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBJN) Sumut.

Diketahui, kondisi kemacatan lalu lintas dan banjir di Simpang Tol Bandar Selamat sudah sangat meresahkan warga maupun pengguna jalan. "Ini sudah komitmen dan janji saya kepada warga harus memperjuangkan percepatan penyelesaian kemacatan dan banjir di Simpang Tol Bandar Selamat Tembung. Harapan kita seluruh stakeholder berkenan serius membantu masalah itu," jelas Zulkarnaen.

Saat meninjau lokasi, Zulkarnaen disambut pihak Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBJN) Sumut, Tambos, Dinas Perhubungan Kota Medan Richard, Sekretaris Camat Medan Tembung dan Lurah Bandar Selamat. Di kesempatan itu mereka berdialog dan berkoordinasi sebagai upaya percepatan dengan tidak mengurangi kualitas kerja.

Zulkarnaen juga minta kepada pjhak Dinas Perhubungan Kota Medan agar segera membenahi traffic light di Jalan Letda Sujono di median jalan yang baru dibuka. "Seiring penataan dan buka baru median jalan, kita minta pihak Dishub Medan memindahkan rambu tiang tinggi dan Halte Bus Stop," tandas Zulkarnaen.

Tidak itu saja, pihak pengelola jalan tol PT Jasa Marga juga diminta agar berkenan menutup jalan dengan road barrier (water barrier). Pemasangan Road Barrier adalah salah satu jenis alat keamanan jalan yang digunakan sebagai pembatas jalan, pengalihan lalu lintas, blok jalan sementara.

Sementara itu pihak Kementerian Dinas PUPR, Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBJN) Sumut Tambos kepada wartawan mengaku, pembuatan median jalan di dua titik yang terletak sebelum dan sesudah Jalan Tol Belmera akan rampung satu minggu ke depan. "Satu minggu ini kita usahakan dapat difungsikan," pungkas Tambos. (mc)

(RZD)