"Inilah yang diwujudkan PTAR pada tahun 2024 dengan total kontribusi sebesar USD 108 juta kepada negara dan daerah," katanya, dalam acara Media Capacity Building di Mariana Resort Tuktuk, Samosir yang digelar Senin hingga Rabu (26-28).

Dijelaskan, dari total tersebut, USD 53,5 juta dialokasikan sebagai royalti—dengan distribusi 20 persen untuk pemerintah pusat. Dimana, 16 persen untuk Provinsi Sumatra Utara, dan 64 persen untuk Kabupaten Tapanuli Selatan serta kabupaten lain di sekitarnya.

"Ini membuktikan bahwa keberadaan Tambang Emas Martabe membawa dampak ekonomi langsung bagi masyarakat lokal dan nasional," ujarnya.

Lebih lanjut Muliady mengatakan, sebagai pengelola Tambang Emas Martabe Batangtoru, PTAR juga menunjukkan kepeduliannya terhadap masyarakat sekitar melalui alokasi anggaran sebesar USD 2,7 juta untuk program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM).

Program ini mencakup dukungan pendidikan, layanan kesehatan, hingga pelatihan keterampilan bagi tenaga kerja lokal.

"Hasilnya, 76 persen dari total karyawan dan kontraktor PTAR saat ini adalah masyarakat lokal—suatu pencapaian yang mendukung kemandirian ekonomi daerah," ucapnya.

(HIH/RZD)