Hal itu disampaikan saat menerima audiensi Pengurus MPKW Sumut-NAD di Rumah Aspirasi dr Sofyan Tan, Komplek CBD Polonia Blok G No 87, Medan, Jumat (30/5).

Sofyan Tan menyampaikan jika saat ini sekolah-sekolah swasta yang berbasis agama mengalami penurunan jumlah siswa, bukan karena faktor ekonomi masyarakat. Namun karena ada kecenderungan masyarakat menginginkan anak-anaknya disekolahkan di sekolah-sekolah yang memiliki fasilitas lengkap, pendidikannya berkualitas dan guru-guru yang mengajar kreatif.

“Kita lihat memang sekolah-sekolah berbasis agama menurun siswanya. Tapi sekolah yang mahal-mahal tetap laku dan eksis. Itu mungkin sudah faktor kualitas pendidikan,” kata Sofyan Tan.

Jika bicara kualitas tentu tidak terlepas dari peran penting guru yang mengajar. Jika gaji guru per bulan masih kecil bahkan adayang 500ribu perbulan, tentu sulit mendapatkan pendidikan berkualitas.

Sofyan Tan menyampaikan pihaknya sangat terbuka dalam memberikan bantuan pendidikan tanpa melihat latar belakang. Sudah cukup banyak bantuan beasiswa PIP dan revitalisasi sekolah diberikan di sekolah-sekolah Kristen yang memang dilihat layak untuk dibantu.

“Saya dalam membantu tidak lihat ini sekolah Kristen atau bukan, tidak lihat latar belakang. Tapi jika layak, pasti kita bantu. Dan sudah banyak saya turun ke sekolah-sekolah tersebut,” ungkapnya.

Begitu juga dengan beasiswa KIP Kuliah, siswa-siswa miskin dari sekolah-sekolah Kristen sudah banyak menerima bantuan untuk masuk perguruan tinggi.

“Kuliahnya pun juga sudah kami bantu,” ujarnya.

Ketua MPKW Sumut-NAD RE Nainggolan menyampaikan apresiasi dan terimakasihnya atas kesediaan Sofyan Tan menerima audiensi mereka. Diakuinya memang selama ini Sofyan Tan sudah banyak membantu dan tidak asing lagi namanya di sekolah-sekolah Kristen.

RE Nainggolan mengharapkan dukungan dan saran dari Sofyan Tan agar sekolah-sekolah yang berada dalam lingkup organisasi mereka dapat tetap eksis dan berkembang. Sebab tak bisa dipungkiri beberapa sekolah yang sebelumnya favorit, kini sudah mulai mengalami kekurangan jumlah siswa. Bahkan ada di beberapa sekolah yang siswanya minim sekali.

RE Nainggolan dalam kesempatan itu hadir bersama Sekretaris MPKW Sumut NAD Edward Sitorus, serta beberapa pengurus lainnya Parapat Gultom, Kasman Sembiring, Veronika Sitanggang, Murbanto Sinaga, Chandra Silalahi, Adelina Silaen, Adriana Sitanggang, Parlin Marpaung, dan Jadi Pane.

(REL/RZD)