Kecelakaan di Aceh Didominasi Anak Usia Produktif (Analisadaily/Riko Hermanda)
Analisadaily.com, Aceh Tenggara - Dirlantas Polda Aceh, Kombes Pol. M Iqbal Alqudusy mengaku, korban kecelakaan hingga meningal dunia di Aceh mendominasi anak anak masih berusia produktif dari umur 17 sampai 29 tahun.
Hal itu disampaikan Kombes Pol. M. Iqbal saat menghadiri kegiatan Deklarasi Perang Terhadap Narkoba, Anti Premanisme, Penyakit Masyarakat dan Kampanye Berlalu Lintas yang diselenggarakan oleh Pemerintah Aceh Tenggara di lapangan pemuda, Kecamatan Babusalam, Aceh Tenggara, Minggu, (01/6/2025).
Iqbal mengatakan, bahwa dari data kami pada tahun 2024 korban kecelakaan Berlalu Lintas meninggal dunia sebanyak 622 orang, kalau dihitung perhari nya 2- 3 orang meninggal akibat kecelakaan yang mayoritas adalah generasi muda.
"Meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas usia anak anak usia produktif mulai dari umur 17-29 tahun. Kemudian kendaraan yang terlibat dalam lakalantas roda dua 30 persen tidak menggunakan helm," kata Iqbal dalam sambutannya.
Iqbal juga meminta, kepada seluruh elemen masyarakat yang hadir dalam deklarasi ini untuk dapat menjaga dan mengawasi anak anak nya yang sudah cukup usia mengendarai sepeda motor dengan tertib berlalulintas menggunakan helm.
"Saya minta kepada seluruh yang hadir pada kesempatan hari ini, setelah pulang dari acara deklarasi tolong jaga anak-anak kita semua," ucapnya.
Selain itu, Iqbal juga menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Bupati Aceh Tenggara dan jajaran karena sudah membuat acara deklarasi perang narkoba anti premanisme dan Kampanye Berlalu Lintas.
"Acara deklarasi ini tentunya harus diikuti dengan aksi nyata. Kami sangat mengapresiasi Kabupaten Aceh Tenggara yang menjadi daerah pertama di Aceh menggelar deklarasi terpadu melawan narkoba dan penyakit masyarakat," sebutnya.
Iqbal juga menjelaskan, bahwa permasalahan Lalu Lintas, Narkoba dan premanisme sangat lah meresahkan masyarakat di wilayah Aceh . Boleh dikatakan sangat memprihatinkan, karena kalau ada daerah narkoba juga ada kata kata darurat kecelakaan lalu lintas.
"Mengapa saya sampaikan seperti ini, karena sebenarnya mesin pembunuh yang paling utama di Aceh ini adalah lakalantas," ujarnya. (
RH)
(WITA)