Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumatera Utara (Sumut) Effendy Pohan (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Simalungun – Penanaman pohon dilakukan secara serentak di tujuh kabupaten se-kawasan Danau Toba. Gerakan tanam bersama ini sebagai aksi untuk kampanye dan sosialisasi geopark Kaldera Toba, yang sebentar lagi akan kembali dinilai oleh UNESCO. Sekaligus memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang jatuh pada tanggal 5 Juni.
Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumatera Utara (Sumut) Effendy Pohan mewakili Gubernur Sumut Bobby Nasution mengajak masyarakat untuk menyukseskan kegiatan tersebut. Serta bersama-sama menjaga dan merawat geosite yang berada di kawasan Danau Toba.
“Karena, geosite bukan hanya sebagai aset pariwisata, namun juga sebagai ruang edukasi, warisan budaya, dan ekonomi,” ujarnya pada kegiatan penanaman pohon dalam rangka ‘Gerakan Bersama untuk Kaldera Toba’ di Desa Sibaganding, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun, Rabu (4/6).
Tanam pohon serentak ini dilakukan di 16 geosite yang ada di tujuh kabupaten se-kawasan Danau Toba. Setiap geosite ditanam sebanyak 250 bibit pohon produktif yang terdiri dari pohon buah-buahan seperti mangga, rambutan, kemiri, dan lainnya.
"Apabila dikelola dengan baik, geosite bisa membuka lapangan kerja, memperkuat identitas lokal dan meningkatkan daya saing daerah," katanya.
Effendy mengatakan, ditetapkannya Danau Toba sebagai bagian dari UNESCO Global Geopark sejak 2020 adalah suatu tonggak sejarah. Pengakuan ini membawa harapan besar sekaligus tanggung jawab besar.
"UNESCO tidak sekadar menetapkan kawasan ini sebagai geopark, tetapi juga menempatkan kita dalam revalidasi setiap empat tahun sekali. Artinya, keberhasilan status ini tidak bersifat permanen, harus terus dijaga, dikembangkan dan dirawat dengan serius dan kolaboratif," katanya.
Tahun ini, lanjutnya, UNESCO akan melakukan revalidasi kedua dengan menilai kembali apakah pengelolaan kawasan geopark, khususnya geosite-geosite di kawasan Danau Toba sesuai dengan prinsip geopark dunia.
Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark (BP TCUGGp) Azizul Kholis optimis bahwa target green card tercapai. Pada saat menyerahkan berkas dokumen Geopark Kaldera Toba tidak mendapati masalah.
Dia mengatakan, pada 20-25 Juli 2025 Tim Assesor akan datang untuk melakukan revalidasi. Kegiatan penanaman pohon saat ini dilaksanakan di 16 geosite, yang ada di tujuh kabupaten/kota di kawasan Danau Toba.
"Marilah kita menjaga lingkungan, menjaga konservasi, terutama flora dan fauna, khususnya batuan usia 70 ribu tahun," ajaknya.
(REL/RZD)