Bupati Afandin Dorong Pendidikan Reproduksi Masuk Kurikulum Sekolah di Langkat (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Stabat - Bupati Langkat, Syah Afandin, menyatakan komitmen pemerintah daerah dalam menjawab tantangan moral dan kesehatan generasi muda melalui pendidikan reproduksi.
“Pendidikan reproduksi bukan hanya menyangkut aspek kesehatan, tetapi juga moral, sosial, serta kesiapan generasi muda dalam menghadapi tantangan zaman. Perda ini adalah bentuk nyata kehadiran pemerintah dalam isu yang selama ini dianggap tabu,” ujar Afandin saat membuka Workshop Gerak Bersama Implementasi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 3 Tahun 2025 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Reproduksi pada Remaja, di Aula Akbid Pemda Langkat, Kelurahan Kwala Bingai, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat, Rabu (4/6/2025).
Afandin juga memberikan arahan tegas kepada Dinas Pendidikan Langkat untuk segera mengintegrasikan pendidikan reproduksi ke dalam kurikulum sekolah, sebagai langkah preventif dalam membangun karakter dan kesadaran generasi muda.
“Saya minta kepada Dinas Pendidikan agar penyelenggaraan pendidikan kesehatan reproduksi harus dimasukkan dalam kurikulum. Biar sejarah mencatat bahwa di masa kepemimpinan kita, ada kebijakan monumental yang kita wariskan demi perbaikan moral anak bangsa ini,” tegas Afandin.
Pria yang akrab disapa Bang Ondim ini juga berharap Langkat bisa menjadi percontohan nasional dalam keberhasilan implementasi pendidikan reproduksi, sehingga membawa dampak positif jangka panjang bagi tumbuh kembang remaja.
“Mudah-mudahan Langkat bisa menjadi ikon atas keberhasilan kita dalam mempersiapkan masa depan anak-anak kita agar lebih baik,” pungkas Ondim.
Sementara itu, Direktur Aliansi Sumut Bersatu, Fery Wira, dalam sesi pemaparannya menyampaikan bahwa pihaknya telah lama melakukan edukasi dan advokasi isu kesehatan remaja di Langkat, khususnya di wilayah pinggiran dan pedesaan.
“Dengan hadirnya Perda ini, langkah pendampingan akan semakin kuat secara hukum. Kami menyambut baik hadirnya Perda Nomor 3 Tahun 2025 ini sebagai penguat dari kerja-kerja kami selama ini yang fokus pada edukasi dan pendampingan remaja,” ujar Fery.
Workshop ini merupakan inisiatif Non-Governmental Organisation (NGO) Aliansi Sumut Bersatu yang menggandeng berbagai unsur, mulai dari pejabat daerah, perwakilan instansi pendidikan, organisasi pemuda, tokoh masyarakat, hingga pemerhati kesehatan remaja. Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong implementasi Perda secara konkret di lapangan, khususnya di lingkungan sekolah, puskesmas, dan komunitas remaja.
Workshop ini menghadirkan sejumlah narasumber dari berbagai sektor, dan dirangkaikan dengan sesi diskusi kelompok serta penyusunan rencana aksi. Para peserta dilibatkan secara aktif dalam merancang strategi implementasi Perda yang terukur dan aplikatif, khususnya untuk diterapkan di sekolah dan pusat layanan kesehatan remaja.
(HPG/WITA)