Bupati Padanglawas Putra Mahkota Alam Hasibuan melakukan panen padi bersama Plt Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Gunung Tua. Untuk mendukung program pertanian sebanyak 79 titik pembangunan irigasi diusulkan ke Kementerian Pertanian. (Analisadaily/Atas)
Analisadaily.com, Padanglawas - Pemerintah Kabupaten Padanglawas (Pemkab Palas) mengusulkan pembangunan 79 titik saluran Irigasi Tersier ke Kementerian Pertanian RI.
Pengusulan pembangunan 79 titik saluran irigasi yang tersebar di wilayah desa dan kecamatan se-Padanglawas itu, rata-rata kondisinya sudah rusak parah dan tidak berfungsi lagi.
Bupati Padanglawas Putra Mahkota Alam Hasibuan, ketika dihubungi mengatakan, pengusulan pembangunan 79 titik saluran irigasi atau sepanjang 23.100 meter itu sudah sangat mendesak.
"Hampir keseluruhan dari 79 titik saluran irigasi yang kita usulkan pembangunannya sudah dalam kondisi rusak parah dan tidak berfungsi lagi," kata Putra Mahkota Alam Hasibuan Kamis (5/6/2025).
Putra Mahkota mengatakan, masyarakat Padanglawas khususnya para petani, sudah lama mengeluhkan sawah mereka tidak bisa ditanami padi akibat banyaknya saluran irigasi yang tidak berfungsi.
"Sudah kita lihat langsung, saluran irigasi kita betul betul hancur," sebut Putra Mahkota.
Dia menegaskan pengusulan pembangunan saluran irigasi merupakan bentuk komitmen dan keseriusan pamerintah daerah untuk membantu para petani supaya bisa bertanaman padi lagi.
"Apa yang menjadi keluhan warga sudah kita respon, dan sudah kita usulkan ke Kementerian Pertanian," jelas pria yang akrab dipanggil PMA itu.
Putra Mahkota menambahkan, kondisi APBD Padanglawas saat ini, apalagi dalam situasi efisiensi anggaran tidak bisa mengcover atau menutupi kebutuhan pembangunan kerusakan irigasi di daerah ini.
Apalagi pembangunan sektor pertanian menjadi salah satu skala prioritas pemerintah daerah dalam pembangunan lima tahun ke depan.
"Tidak ada jalan lain, kecuali pemerintah daerah harus rajin rajin bermohon ke pemerintah pusat, karena anggaran itu ada dipusat," ungkapnya.
Terpisah Plt Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan, Gunung Tua H Daulay ketika dihubungi mengatakan, dari 79 titik saluran irigasi yang diusulkan pembangunannya adalah irigasi yang sebelumnya sudah pernah ada.
Namun berbagai faktor membuat saluran irigasi tidak berfungsi, mulai dari yang tumpat dan tertimbun tanah karena sudah lama tidak dialiri air, hingga karena faktor alam seperti terdampak banjir.
"Dari 79 titik saluran irigasi itu sudah ada sebelumnya, tapi kondisinya saat ini sudah rusak dan tidak berfungsi lagi," kata Gunung Tua.
Gunung Tua mengatakan, akibat kerusakan saluran irigasi, banyak petani sawah yang tidak bisa menanam padi dan beralih ke jenis tanaman lain.
Gunung Tua menambahkan, selain pengusulan pembangunan saluran irigasi, pemerintah daerah juga telah mengusulkan alat dan mesin pertanian Alsintan) sebanyak 228 unit ke Kementerian Pertanian.
"Banyak jenis alsintan yang diusulkan sesuai kebutuhan kelompok tani, ada Excavator, combine, harvester, traktor, power theresher dan lainnya," tegas Gunung Tua.
(ATS/DEL)