
Analisadaily.com, Medan - Wakil Ketua DPRD Sumatera Utara, Salman Al-Farisi, mengajak seluruh elemen masyarakat untuk meneladani semangat Nabi Ibrahim AS dalam menyampaikan kebenaran dan menyeru kepada kebaikan.
Menurutnya, keteladanan Nabi Ibrahim yang gigih menyerukan umat manusia untuk menunaikan ibadah haji ke Baitullah tetap relevan dan inspiratif hingga hari ini, bahkan di tengah era modern yang sarat dengan tantangan moral dan sosial.
“Bayangkan, tanpa teknologi, tanpa media, tanpa sarana komunikasi modern, Nabi Ibrahim tetap melaksanakan perintah Allah untuk menyeru seluruh umat manusia berhaji ke Tanah Suci Mekkah. Ini adalah bentuk keteguhan iman dan ketulusan dalam menyebarkan risalah kebaikan,” ungkap Salman saat berbincang dengan wartawan di ruang kerjanya, Kamis (5/6/2025).
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menegaskan bahwa meski secara logika manusia seruan itu tampak mustahil pada masa itu—karena Mekkah adalah daerah terpencil dan nyaris tidak terjamah—namun Nabi Ibrahim tetap menjalankan perintah tersebut tanpa ragu. Hasilnya, seruan itu kini terus menginspirasi jutaan umat Islam dari seluruh dunia untuk menunaikan ibadah haji setiap tahunnya.
Menurutnya, pesan moral dari perjuangan Nabi Ibrahim sangat jelas: tugas manusia adalah menyampaikan kebaikan, tanpa harus khawatir apakah langsung diterima atau tidak. “Tugas kita adalah menebar benih kebaikan. Hasilnya kita serahkan kepada Tuhan,” ujar Salman.
Ia juga mengungkapkan bahwa secara historis, meskipun keturunan Nabi Ibrahim dari jalur Nabi Ismail dan Ishaq tersebar ke berbagai bangsa, seruan haji itu tetap menyatukan umat dalam satu kiblat. Namun, tidak semua nabi menyerukan ibadah haji—seperti Nabi Musa dan Nabi Isa—karena kondisi Mekkah yang saat itu masih dipenuhi praktik paganisme.
“Namun esensinya tetap sama: semangat menyampaikan kebaikan harus hidup. Dan itu yang harus kita warisi hari ini. Dalam politik, demokrasi, dan kehidupan bermasyarakat, semangat untuk menebar nilai-nilai kebenaran dan keadilan harus terus dikobarkan,” ujarnya.
Salman meyakini, jika semangat ini ditanamkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, maka Indonesia akan menjadi bangsa yang kuat, bersatu, dan penuh berkah. “Jika setiap individu membawa misi seperti Nabi Ibrahim—yaitu mengajak kepada kebaikan tanpa pamrih—maka akan lahir masyarakat yang adil, harmonis, dan beradab,” pungkasnya.
(NAI/NAI)