Sofyan Tan Ajak Generasi Muda Nyalakan Api Nasionalisme di Era Digital

Sofyan Tan Ajak Generasi Muda Nyalakan Api Nasionalisme di Era Digital
Sofyan Tan Ajak Generasi Muda Nyalakan Api Nasionalisme di Era Digital (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan – Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan dr. Sofyan Tan, mengajak generasi muda untuk menyalakan kembali semangat nasionalisme di era digital.

Sebab, tantangan generasi muda saat ini berbeda dengan di masa lalu, dimana tidak ada lagi batasan antara ruang dan waktu.

“Dunia kini serba terbuka, dalam hitungan detik, apa yang diposting langsung bisa diakses dari berbagai belahan dunia,” kata Sofyan Tan saat menjadi keynote speaker dalam Sarasehan Peringatan Bulan Bung Karno bertema ‘Bung Karno dan Generasi Muda: Menyalakan Api Nasionalisme di Era Digital’, yang digelar di AMIK Medicom, Medan, Selasa (10/6).

Pada era digitalisasi nilai-nilai kebangsaan, kemanusiaan dan keadilan sosial semakin tergerus. Dampak negatif media sosial terhadap citra bangsa bisa sangat mempengaruhi jika anak muda lebih sering memposting konten-konten kekerasan, kriminalitas dan hoaks atau informasi bohong. Sehingga turis-turis asing pada akhirnya tidak ke Indonesia, tapi berhenti ke negara-negarate tangga seperti Thailand dan Singapura.

“Kita menyayangkan, alih-alih dunia digital kita mempromosikankeunggulan pariwisata, budaya, kuliner kita yang sangat kaya danvariatif dan sumber daya Indonesia yang luar biasa. Media sosial justru dipenuhi dengan konten kriminalitas, hoaks, dan kekerasan,” ungkap Anggota DPR RI dari Dapil Sumut I itu.

Sofyan Tan menegaskan, melihat kondisi bangsa saat ini, penting menjaga api perjuangan dan semangat nasionalisme seperti yang diwariskan oleh Bung Karno. Serta mengajak generasi muda untuk lebih bijak menggunakan media sosial.

“Hari ini, anak-anak muda lebih banyak di dunia maya. Mereka tidak lagi bertegur sapa di dunia nyata, tidak ada lagi komunikasi antar keluarga di meja makan. Ini masalah serius yang harus disadari,” katanya.

Dalam sarasehan tersebut, Sofyan Tan mengingatkan pentingnya meneladani Bung Karno seperti peringatan yang dilakukan saat ini selama bulan Juni.

“Juni adalah bulan bersejarah. Bung Karno lahir pada 6 Juni 1901, Pancasila lahir pada 1 Juni, dan beliau wafat pada 21 Juni 1970. Tanpa Bung Karno, kita belum tentu merdeka. Kalau pun merdeka, mungkin sudah berpecah-belah tercerai-berai,” ucapnya.

Direktur AMIK Medicom Medan, Kamson Sirait, ST, M.Kom, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kepercayaan yang diberikan kepada kampusnya sebagai tuan rumah sarasehan.

Ia mengungkapkan bahwa hingga kini, sebanyak 760 mahasiswa AMIK Medicom telah menerima beasiswa KIP Kuliah melalui jalur aspirasi dr. Sofyan Tan.

“Ini semua demi kemajuan pendidikan dan generasi muda Indonesia,” ujar Kamson.

Acara ini dihadiri oleh pimpinan yayasan, dosen, civitas akademika, serta lebih dari 500 mahasiswa dan alumni. Kegiatan dibuka dengan tarian kontemporer dari sanggar mahasiswa, pemutaran video orasi Bung Karno, serta diskusi interaktif bersama narasumber Dr. Yasaratodo Wau, M.Pd dan peserta.

(REL/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi