
Analisadaily.com, Medan - Ketua Umum KONI Pusat Letjen TNI (Purn) Marciano Norman kagum atas prestasi pelari putri Nella Agustin memecahkan tiga Rekornas pada PON XXI/2024.
Marciano pada pertemuan informal dengan atlet berprestasi seusai mengukuhkan dan melantik Kolonel (Purn) Hatunggal Siregar sebagai Ketua Umum KONI Sumut, beserta jajaran pengurus masa bhakti 2025-2029 di The Regale International Convention Centre, Medan, Selasa (10/6), bahkan semakin kagum, ketika mengetahui Nella adalah atlet non Pelatnas.
Pada pertemuan yang berlangsung familiar, Marciano didampingi Kadisporasu M Mahfullah Pratama Daulay, Ketua Umum KONI Sumut Hatunggal Siregar, mendapat penjelasan dari Wakil Ketua III KONI H Irwan Pulungan S.Sos yang juga Kabid Binpres PASI Sumut plus Pelatih Nella, bahwa PON XXI/2024 merupakan debut pelari putri andalan PASI Sumut pimpinan dr David Luther Lubis ini.
Namun di PON, Nella yang berstatus non pelatnas, juga mampu memecahkan tiga rekornas, masing-masing nomor lari 200m dan 400m putri serta 4x400m mix.
“Baru pertama kali ikut PON langsung memecahkan tiga Rekornas?, dan latihannya pun di Medan?. Kalau saya jadi pelatih pelatnas, saya malu sama bapak,” kata Marciano kepada Irwan Pulungan yang juga mantan pelari andalan Sumut nomor 800m dan 1.500m di era 1990-an.
Dalam pertemuan ini, selain Nella, juga ada dua pelari andalan Sumut lainnya yakni Ayyub Niti Raharja dan Siska Simamora. Turut hadir beberapa atlet wushu seperti peraih dua medali emas taiji PON 2024 Nicholas, medali emas sanda Fredy Sinaga beserta Elsanda Sitio, Ydris Talenta Barus, dan Elbi Elisius Brahmana.
Tak ubah seorang Ayah, Marciano dalam kesempatan berdialog menanyakan kepada masing-masing atlet kondisi maupun harapan dan juga kendala yang dihadapi.
Selain itu, ia juga memotivasi para atlet untuk terus berlatih, berlatih dan berlatih. Jangan pernah puas dengan hasil yang sudah diraih sementara itu.
“Jadi kamu sekarang tidak dipanggil mengikuti Pelatnas:,” tanya Marciano.
“Ada dipanggil Pak, persiapan menghadapi SEA Games Thailand,” jawab Nella.
“Tetap fokus ya, buktikan kalau atlet Sumut itu tidak hanya mampu berbicara di tingkat nasional, tetap juga internasional,” ujar Marciano.
Kepada Kadispora Mahfullah Daulay dan Ketua Umum KONI Sumut Hatunggal Siregar, Marciano juga berpesan agar provinsi ini fokus membina cabor-cabor prioritas, termasuk atletik dan wushu.
“Tidak bisa dipungkiri, Sumut memiliki atlet-atlet berprestasi di cabor atletik dan wushu. Sejarah mencatat semuanya. Karena itu pembinaan atletik dan wushu harus mendapat atensi besar,” ujarnya.
“Sejak wushu masuk Indonesia di era 1990-an, olahraga ini selalu menjadi andalan Sumut. Atletnya tidak hanya mendominasi tingkat nasional, tetapi juga tulang punggung dan andalan Timnas Indonesia. Hal ini tidak terlepas dari peran sosok tokoh wushu nasional asal Sumut, Master Supandi Kusuma, yang juga Bapak Taiji Indonesia,” ujarnya.
Namun, terkhusus wushu, Marciano mengingatkan, provinsi lain saat ini juga fokus melakukan pembinaan, bahkan prestasinya juga cenderung naik. Karenanya, Wushu Sumut harus mewaspadai hal ini.
“KONI Pusat pada Oktober 2025 akan menggelar Pekan Olahraga Nasional Bela Diri. Saya harapkan atlet-atlet Sumut turut mempersiapkan diri dengan baik,” pesannya kepada para atlet, KONI Sumut dan Kadispora.
“Saya ingin setiap multievent yang diikuti Indonesia, harus ada medali dari atlet Sumut,” ujar Marciano memotivasi.
(MP/NAI)