Cara Efektif Trading Bitcoin Futures

Cara Efektif Trading Bitcoin Futures
Cara Efektif Trading Bitcoin Futures (Analisdaily/Pexels)

Analisadaily.com, Medan - Trading futures berbeda dari spot trading. Jika dalam spot trading Anda membeli aset crypto secara langsung (misalnya membeli 1 BTC), maka dalam futures, Anda hanya memperdagangkan kontrak yang merepresentasikan aset tersebut, tanpa benar-benar memilikinya.

Trading futures semakin populer sebagai salah satu cara untuk mendapatkan keuntungan dari volatilitas pasar crypto. Dengan trading Bitcoin futures, trader bisa mendapatkan profit tidak hanya ketika harga naik (long), tetapi juga ketika harga turun (short). Namun, seperti instrumen derivatif lainnya, futures menyimpan risiko besar terutama jika tidak dijalankan dengan strategi yang matang.

Pasangan Bitcoin pada futures adalah tether USD (USDT) dengan penulisan BTC USDT perpetual. Tether bernilai tukar sama dengan USD. Pada beberapa platform di Indonesia sudah dapat secara langsung menukar USDT kedalam IDR (rupiah), sehingga dengan deposit dalam mata uang Rupiah, platform sudah secara otomatis akan mengubah kedalam USD.

Apa Itu Bitcoin Futures?

Bitcoin futures adalah kontrak derivatif yang memperdagangkan harga Bitcoin di masa depan. Anda tidak benar-benar membeli Bitcoin, melainkan berspekulasi terhadap pergerakan harganya.

Ada dua posisi utama dalam futures: Long (Beli): Jika Anda yakin harga Bitcoin akan naik. Short (Jual): Jika Anda yakin harga akan turun.

Keuntungan utama futures adalah penggunaan leverage, yang memungkinkan trader membuka posisi besar dengan modal kecil. Namun, leverage juga memperbesar risiko.

Keunggulan Trading Futures Dibanding Spot : Dapat profit saat harga turun (shorting), Leverage tinggi = efisiensi modal, Likuiditas tinggi di platform besar, Banyak pasangan crypto tersedia dalam bentuk futures.

Jenis-jenis Kontrak Futures Crypto

Terdapat beberapa jenis kontrak futures yang umum digunakan di pasar crypto:

Futures Berkala (Delivery Futures): Kontrak ini memiliki tanggal kadaluarsa tertentu. Ketika kontrak berakhir, aset harus diserahkan atau diselesaikan secara tunai.

Perpetual Futures (Futures Abadi): Jenis ini tidak memiliki tanggal kadaluarsa. Posisi dapat dibuka selama yang diinginkan, selama memenuhi margin requirement. salah satu fitur trading yang paling populer di kalangan para trader.

Cash Settled vs. Physically Settled: Beberapa kontrak diselesaikan dalam bentuk tunai (cash settled), sementara yang lain melibatkan pertukaran aset secara fisik (physically settled).

Cara Efektif Trading Bitcoin Futures

Berikut beberapa langkah dan strategi penting untuk menjadi trader futures yang lebih disiplin, efisien, dan tahan lama di pasar.

1. Kuasai Dasar-dasar Analisis Teknikal

Analisis teknikal adalah fondasi dari trading futures. Karena instrumen ini berjangka pendek, keputusan masuk dan keluar harus cepat dan berdasarkan data yang kuat.

Hal-hal yang harus dipelajari: Support dan resistance, Trendline dan pola grafik, Indikator populer seperti RSI, MACD, dan Moving Average, Candlestick pattern (Doji, Hammer, Engulfing, dll.)

Tips:
1. Gunakan kombinasi 2–3 indikator maksimal. Terlalu banyak indikator bisa membingungkan dan memberikan sinyal bertabrakan.

2. Gunakan Time Frame Sesuai Gaya Trading

Scalper: Time frame 1m – 5m

Day trader: 15m – 1H

Swing trader: 4H – 1D

Tips: Lihat tren utama di time frame besar (4H, 1D) sebelum membuka posisi di time frame kecil.

3. Tentukan Strategi Entry dan Exit yang Jelas

Sebelum masuk pasar, Anda harus tahu: Di mana Anda akan entry, Di mana Anda akan keluar jika profit (take profit), Di mana Anda akan keluar jika rugi (stop loss).

Tips: Jangan ubah-ubah strategi setelah posisi terbuka hanya karena panik atau serakah.

4. Manajemen Risiko adalah Segalanya

Aturan utama: Risiko per transaksi maksimal 1%–3% dari total modal, Gunakan leverage secara konservatif, Jangan all-in dalam satu posisi

Tips: Gunakan kalkulator position size agar semua hitungannya jelas sebelum entry.

5. Gunakan Leverage dengan Bijak

Leverage adalah pedang bermata dua. Trader pemula sering tergoda untuk menggunakan leverage tinggi (50x, 100x) karena ingin untung cepat. Padahal, pergerakan harga 1% saja bisa membuat posisi Anda terkena likuidasi.

Tips: Selalu tahu di mana titik likuidasi Anda sebelum membuka posisi.

6. Hindari Overtrading

Banyak trader bangkrut bukan karena strategi yang buruk, tapi karena terlalu sering masuk pasar.

Ciri-ciri overtrading: Membuka posisi tanpa sinyal kuat, Tidak sabar menunggu setup, Trading saat emosi sedang tidak stabil.

Tips: Batasi jumlah trade per hari/minggu. Misalnya: maksimal 3 posisi per hari. Kualitas lebih penting daripada kuantitas.

7. Catat Semua Transaksi (Trading Journal)

Banyak trader sukses menyarankan penggunaan jurnal trading untuk mencatat:

Setup teknikal, Entry dan exit, Hasil (profit/loss), Emosi yang dirasakan saat trading.

8. Ikuti Berita Fundamental, Tapi Jangan Terjebak

Meskipun trading futures lebih mengandalkan teknikal, berita fundamental tetap bisa memicu volatilitas tinggi, seperti:

Pengumuman suku bunga The Fed, CPI (Consumer Price Index), Peretasan exchange besar, Sentimen regulasi.

Tips: Cek kalender ekonomi, hindari entry besar menjelang rilis data penting dan gunakan volatilitas untuk cari peluang, bukan panik

9. Gunakan Akun Demo Sebelum Live Trading
Jika Anda belum yakin dengan strategi yang digunakan, sebaiknya uji coba dulu di akun demo.

10. Jaga Psikologi dan Disiplin
Aspek paling sulit dalam trading bukanlah strategi, melainkan mengendalikan emosi. Ketakutan, keserakahan, dan ketidaksabaran adalah musuh utama trader.

Efektivitas Datang dari Konsistensi, Bukan Keberuntungan

Trading Bitcoin futures memang menjanjikan keuntungan yang cepat, tetapi juga membawa risiko yang besar. Agar bisa sukses dan konsisten, Anda harus memahami dasar teknikal, manajemen risiko, leverage, serta membangun kebiasaan trading yang sehat.

Ingat, tidak ada strategi yang 100% selalu benar. Perlu diingat, semua aktivitas jual beli crypto memiliki resiko dan volatilitas yang tinggi karena sifat crypto dengan harga yang fluktuatif.

Maka dari itu, selalu lakukan riset mandiri (DYOR) dan gunakan dana yang tidak digunakan dalam waktu dekat (uang dingin) sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab para trader dan investor.

(Adv)

Baca Juga

Rekomendasi