Dosen Unimed Tingkatkan Pemahaman Masyarakat Desa Sidua Dua Labura Tentang Peran SIG dalam Pengelolaan Bencana

Dosen Unimed Tingkatkan Pemahaman Masyarakat Desa Sidua Dua Labura Tentang Peran SIG dalam Pengelolaan Bencana
Dosen Unimed Tingkatkan Pemahaman Masyarakat Desa Sidua Dua Labura Tentang Peran SIG dalam Pengelolaan Bencana (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Labuhan Batu Utara — Dalam upaya meningkatkan kesiapsiagaan dan ketangguhan masyarakat terhadap bencana, tim dosen dari Universitas Negeri Medan (Unimed) melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat bertajuk “Pemanfaatan Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk Meningkatkan Literasi dan Partisipasi Masyarakat dalam Mitigasi Bencana di Desa Sidua Dua, Kabupaten Labuhan Batu Utara.”

Kegiatan ini dipimpin oleh Dr. Tappil Rambe, M.Si selaku ketua tim pengabdian bersama tiga anggota tim lainnya, yakni Dr. Panji Suroso, S.Pd., M.Si. (Dosen Sendratasik), Sendi Permana, S.Pd., M.Sc. (Dosen Pendidikan Geografi), dan Nelly Armayanti, S.P., M.S.P. (Dosen Pendidikan Administrasi Perkantoran).

Adapun narasumber utama dalam kegiatan ini adalah Muhammad Farouq Ghazali Matondang, S.Pd., M.Sc., yang merupakan dosen Pendidikan Geografi dan praktisi di bidang Tata Ruang serta Sistem Informasi Geografis.

Dalam sesi pelatihan dan dialog yang berlangsung secara interaktif, masyarakat Desa Sidua Dua diberikan pemahaman mendalam tentang peran penting SIG dalam pengelolaan bencana, mulai dari identifikasi kawasan risiko, pemetaan jalur evakuasi, hingga penyusunan perencanaan mitigasi berbasis peta digital.

“SIG bukan hanya untuk para ahli atau pemerintah saja, tapi bisa menjadi alat masyarakat desa untuk membaca risiko dan bertindak lebih tanggap terhadap potensi bencana. SIG dapat menguatkan Literasi Bencana dan menumbuhkan partisipasi warga,” ujar Farouq dalam paparannya.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh Kepala Desa Sidua Dua, Bapak Sahrul Hidayat, yang menyambut baik inisiatif pengabdian ini. Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi atas keterlibatan langsung dosen dan akademisi dalam membekali warga dengan keterampilan teknologi spasial yang sangat dibutuhkan.

“Kami merasa bangga dan terbantu. Harapannya, pelatihan ini bisa terus berlanjut, apalagi sudah melibatkan kaum muda dan perangkat desa,” ujar Sahrul.

Peserta pelatihan terdiri dari berbagai unsur masyarakat, mulai dari ibu-ibu PKK, para Kepala Dusun (Kadus), Kaur Desa, hingga tokoh masyarakat dan generasi muda. Semua peserta dibekali keterampilan pemetaan partisipatif menggunakan teknologi digital dan pendekatan berbasis komunitas. Mereka dilatih untuk mengenali potensi risiko seperti banjir dan gempa bumi, serta menyusun peta risiko sederhana berdasarkan pengalaman lokal.

Dalam sesi penutupan, tim pengabdian juga menyerahkan perangkat mitigasi bencana berupa:

Papan penanda titik kumpul

Penanda jalur evakuasi

Peta titik kumpul berbasis SIG

Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen LPPM UNIMED untuk menjadikan perguruan tinggi sebagai agen perubahan yang berdampak langsung kepada masyarakat.

“Kami ingin masyarakat menjadi aktor utama dalam pembangunan berkelanjutan dan mitigasi risiko bencana. SIG adalah jembatan antara teknologi, data, dan kearifan lokal,” tegas Dr. Tappil Rambe.

Dengan terlaksananya kegiatan ini, diharapkan Desa Sidua Dua dapat menjadi contoh desa tangguh bencana yang memanfaatkan teknologi spasial secara inklusif dan berkelanjutan.

(REL/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi