
Analisadaily.com, Padang Lawas – Sejarah tercipta di Desa Tarsihoda-hoda, Kecamatan Huristak, Kabupaten Padang Lawas. Untuk pertama kalinya sejak desa ini berdiri, seorang anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara (Sumut) melaksanakan kegiatan reses langsung di tengah masyarakat desa terpencil tersebut. Sosok tersebut adalah H. Muniruddin Ritonga, S.H.I., M.Ag, yang menggelar Reses III Tahun Sidang I Tahun 2024-2025 pada Rabu (26/6/2025).
Kegiatan ini dihadiri ratusan warga dari Desa Tarsihoda-hoda dan Gunung Baringin, termasuk tokoh masyarakat dan para pemangku adat. Antusiasme warga begitu tinggi, mencerminkan kerinduan masyarakat terhadap perhatian dari para wakil rakyat.
Kepala Desa Tarsihoda-hoda, Alamsyaruddin Siregar, menyampaikan apresiasi mendalam atas kehadiran Muniruddin Ritonga. Menurutnya, ini menjadi momen penting bagi masyarakat desa yang selama ini nyaris tak tersentuh oleh kegiatan serupa.
"Kami merasa bangga dan tersanjung, karena baru kali ini dalam sejarah, ada anggota DPRD Sumut yang datang melaksanakan reses di desa kami. Ini adalah bentuk perhatian nyata yang sangat kami syukuri," ucap Alamsyaruddin dalam sambutannya.
Ia juga menambahkan bahwa kehadiran Muniruddin menjadi simbol harapan baru bagi warga dalam memperjuangkan nasib dan aspirasi mereka, serta memohon maaf jika dalam penyambutan ada hal yang kurang berkenan.
Silaturahmi dan Komitmen Wakil Rakyat
Dalam kesempatan tersebut, Muniruddin Ritonga menyampaikan rasa syukurnya dapat bersilaturahmi langsung dengan masyarakat.
“Saya hadir di sini dalam rangka menjalankan kewajiban konstitusional sebagai wakil rakyat, sekaligus mempererat hubungan kemanusiaan dan kebangsaan. Reses adalah momen penting bagi kami untuk mendengar langsung suara masyarakat,” kata Muniruddin.
Sebagai anggota Komisi B DPRD Sumut, ia menjelaskan bahwa ruang lingkup komisinya mencakup sektor-sektor strategis, seperti perekonomian, pertanian, perikanan, peternakan, perkebunan, kehutanan, koperasi dan UMKM, energi, pariwisata, serta pengelolaan pangan dan kelautan.
Muniruddin juga mengajak masyarakat untuk bersama-sama memperkuat komitmen dalam membangun daerah dengan mengatasi lima persoalan krusial yang saat ini dihadapi yakni Infrastruktur desa yang masih minim dan belum merata, peran masyarakat sebagai pilar utama pembangunan, menurunnya kondisi sosial dan budaya masyarakat. Kemudian kualitas sumber daya manusia yang belum maksimal dan kurangnya adaptasi terhadap teknologi secara produktif.
Aspirasi tersampaikan
Dalam dialog terbuka, warga menyampaikan sejumlah aspirasi kepada Muniruddin Ritonga, antara lain: Zulkarnaen mengusulkan perbaikan jalan penghubung antara Gunung Baringin dan Tarsihoda-hoda yang saat ini rusak parah.
Asmar Daulay mengajukan permintaan renovasi Masjid Nurul Iman serta pembangunan bronjong dan irigasi di Aek Kola. Selanjutnya Indra mengeluhkan status lahan perkebunan, permukiman, sekolah, dan kantor camat yang masuk kawasan hutan, sehingga mempersulit pembangunan. Ia berharap ada solusi konkret dari pemerintah.
Perwakilan masyarakat juga menyuarakan keluhan terkait lambannya pelayanan administrasi di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil), terutama dalam pengurusan KTP, KK, dan akta kelahiran.
Menanggapi hal tersebut, Muniruddin berkomitmen akan membawa seluruh aspirasi ini ke tingkat DPRD Sumut dan mendorong realisasi sesuai prosedur dan kewenangan yang berlaku.
“Aspirasi yang saya terima akan saya perjuangkan. Semoga kunjungan ini menjadi awal dari komunikasi yang terus terjalin, dan bukan pertemuan terakhir kita,” pungkasnya.
(NAI/NAI)