Jalan Menuju Desa Simonis Rusak Parah, Warga Kesulitan Akses Jalur Produksi

Jalan Menuju Desa Simonis Rusak Parah, Warga Kesulitan Akses Jalur Produksi
Jalan Menuju Desa Simonis Rusak Parah, Warga Kesulitan Akses Jalur Produksi (Analisadaily/G Tambunan)

Analisadaily.com, Labuhanbatu Utara - Kondisi jalan yang menghubungkan Desa Bangun Rejo dengan Desa Simonis, Desa Rombisan, Desa Sibito, dan Desa Poldung di Kecamatan Aek Natas mengalami kerusakan parah, terutama di wilayah Desa Bangun Rejo, Kecamatan NA IX-X. Akibatnya, warga mengalami kesulitan dalam mengangkut hasil pertanian dan melintasi jalan tersebut.

Kerusakan ini diperparah oleh aktivitas kendaraan berat, khususnya truk fuso bermuatan kelapa sawit dengan kapasitas sekitar 35 ton, yang melintasi jalan tersebut setiap hari. Truk-truk tersebut milik pengusaha sawit yang diduga adalah Kepala Desa Bangun Rejo sendiri. Warga menyayangkan sikap kepala desa yang dinilai lebih mementingkan kepentingan pribadi daripada memperhatikan kondisi infrastruktur desa.

"Jalan ini satu-satunya akses keluar masuk dari beberapa desa ke Jalinsum. Kami warga pedalaman sangat menderita. Siswa-siswa pun sering terlambat ke sekolah, bahkan terjatuh dari sepeda motor akibat kondisi jalan yang rusak," ujar salah seorang pelajar.

Warga meminta perhatian dari pemerintah daerah, khususnya Bupati Labuhanbatu Utara, Dr. Hendriyanto Sitorus, agar segera turun ke lapangan melihat langsung kondisi jalan yang rusak tersebut. Warga juga mendesak agar Dinas Perhubungan memasang portal pembatas agar kendaraan overkapasitas tidak bisa melintas.

Anggota DPRD Labura dari Fraksi Demokrat, H. Lumba Munthe, mengatakan bahwa jalan penghubung Desa Bangun Rejo menuju Desa Simonis dan desa lainnya merupakan jalan kelas III kabupaten. “Sesuai Peraturan Bupati (Perbub), hanya kendaraan roda enam dengan tonase maksimal 8 ton yang diizinkan melintas di jalan ini,” jelasnya.

Sementara itu, saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Kepala Dinas Perhubungan Labura, Irfan Ashadi Ritonga, belum memberikan tanggapan hingga berita ini diturunkan. Pesan yang dikirim telah terbaca, namun tidak direspons. (GT)

(WITA)

Baca Juga

Rekomendasi