
Analisadaily.com, Medan – Anggota DPRD Sumatera Utara dari Partai Golkar, Darma Putra Rangkuti, menyoroti kondisi infrastruktur pertanian dan jalan yang memprihatinkan di Kabupaten Simalungun.
Dalam kegiatan Reses III Tahun Sidang 2024–2025 di daerah pemilihan (Dapil) 10 Siantar–Simalungun, ia menyerap berbagai aspirasi warga, dengan fokus utama pada kebutuhan mendesak perbaikan jaringan irigasi dan jalan provinsi.
Salah satu temuan paling krusial adalah rusaknya jaringan irigasi yang seharusnya mengaliri sekitar 1.360 hektare lahan pertanian. Irigasi tersebut jebol sejak tahun 2013 dan hingga kini belum diperbaiki, menyebabkan banyak lahan sawah tidak dapat difungsikan dengan optimal.
“Selama lebih dari satu dekade, warga di Simalungun harus berjuang sendiri menghadapi kerusakan irigasi. Akibatnya, banyak sawah berubah fungsi menjadi ladang jagung atau tanaman keras seperti pepaya. Ini bukan hanya soal pertanian, tapi soal ketahanan pangan dan keberlangsungan hidup masyarakat,” ujar Darma ditemui usai sidang paripurna penyampaian hasil reses di gedung DPRD Sumut, Senin (30/6/2025).
Tak hanya pertanian, aliran irigasi tersebut juga dimanfaatkan untuk budidaya ikan dan kebutuhan air masyarakat. Karena itu, kerusakan ini berdampak luas terhadap sektor ekonomi rumah tangga dan perikanan skala kecil.
Darma menegaskan bahwa perbaikan jaringan irigasi merupakan tanggung jawab Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. Ia meminta agar Pemprov segera mengambil langkah konkret dan memasukkan proyek perbaikan irigasi dalam rencana pembangunan daerah.
“Saya sudah sampaikan langsung ke pemerintah provinsi. Aspirasi ini bukan hanya keinginan satu dua orang, tapi suara kolektif masyarakat. Irigasi ini harus dihidupkan kembali,” tegasnya.
Selain irigasi, Darma juga menyoroti banyaknya ruas jalan provinsi dan kabupaten di Simalungun yang rusak parah. Menurutnya, kondisi ini menghambat mobilitas warga, distribusi hasil pertanian, dan menurunkan nilai ekonomi daerah.
“Ada sekitar 10 titik lokasi reses. Banyak aspirasi warga yang diterima. Termasuk jalan rusak yang sangat mendesak untuk diperbaiki. Ini menyangkut konektivitas wilayah dan daya saing daerah. Kita harapkan ada sinergi antara legislatif dan eksekutif untuk menuntaskan persoalan ini,” katanya.
Darma mengungkapkan bahwa dari total sekitar 300 aspirasi yang diterima selama reses dari anggota dprd dapil 10, masalah irigasi dan jalan merupakan yang paling sering disampaikan masyarakat. Ia berkomitmen untuk mengawal aspirasi tersebut agar tidak berhenti sebagai laporan semata, tetapi benar-benar terealisasi melalui kebijakan dan anggaran yang berpihak kepada rakyat.
“Sebagai wakil rakyat dari Dapil 10, saya bertugas memastikan suara masyarakat Simalungun dan Siantar tidak hanya didengar, tetapi juga ditindaklanjuti. Ini bukan soal proyek semata, tapi soal keberpihakan kepada kehidupan rakyat kecil,” tutup Darma Putra Rangkuti
(NAI/NAI)