Ketua Pelaksana Kegiatan, Supartin Sembiring menyampaikan, Masjid Lama 1902-1904 Kabanjahe adalah ikon dan juga sejarah islam masuk ke Tanah Karo. Di Tanah Karo, masjid memiliki nilai sejarah ada 2. Pertama, Masjid Lama Kabanjahe dan Masjid Raya Berastagi.

Bernilai sejarah maka dua masjid ini harus dirawat agar kelangsungannya tetap eksis dan menjadi pembelanaran generasi Muslim di Tanah Karo.

Saat ini renovasi Masjid Lama dilakukan, namun belum selesai karena terkendala dana. Bersyukur Kapolres Karo, AKBP Eko Yulianto, dan keluarga mengulurkan tangan, begitu juga BSI KCP Kabanjahe, sehingga renovasi masjid dilanjutkan.

Kegiatan Muharam 1447 Hijriah diawali pembacaan ayat suci Alquran dibawakan Bahira Efendi, Hafizah RCTI 2020. Penceramah Ustaz Agus Suhedi, dan tema diangkat “Pentingnya Sedekah dan Memuliakan Anak Yatim Piatu”.

Pengurus BKM Masjid Lama 1902-1904 Kabanjahe diwakili Makmur Jambak menambahkan, “Masjid Lama butuh perhatian khusus dari Pemerintah Provinsi Sumatra Utara, khususnya Pemkab Karo. Solusi diharapkan renovasi Masjid Lama Kabanjahe bisa terealisasi sepenuhnya dengan baik, sehingga bisa dipakai buat umat beriadah nyaman sebagai slogan Karo uUggul, Karo Bermartabat, Karo Beriman.”

“Nah, peringatan Muharam sarana membangun kepedulian terhadap sesama dan membangun harapan baru untuk lebih baik lagi,” sambungnya.

Hadir pada acara perwakilan Kantor Urusan Agama Kecamatan Kabanjahe, Ahmad Yani Sinaga, perwakilan Angkatan Putri Al Washliyah Kabupaten Karo, Sitti Ajmiati Hasna, perwakilan Paguyuban Warga Sunda, Ketua Akbar Amanah Kecamatan Kabanjahe Norma Usman, Ketua BKM Masjid Agung Kabanjahe, Aswin Ginting.

Pembina Yayasan Rumah Suka Dedekah, Umi Farida br Ginting, perwakilan Persis Mabupaten Karo, M Syafi'i Nasution, Ketua BKM Masjid Lama 1902, M Sidik Surbakti, Pengurus DPC Pemuka Kecamatan Berastagi, Keluarga Besar Kamka, serta Pengajian Merga Silima Jaranguda, dan Pemuda Pujakesuma Karo.

(DEL)