Pelarangan Masuk Ruang Kerja di Universitas Darma Agung Memicu Tanggapan dari LLDikti (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Kepala LLDikti Wilayah I Sumatera Utara, Prof. Saiful Anwar Matondang, MA, Ph.D, memberikan respons terkait insiden pelarangan masuk yang dialami Rektor Universitas Darma Agung (UDA), Dr. Lilis S. Gultom, beserta para wakil rektor, dekan, dosen, dan pegawai pada Senin (7/7).
Mereka dilarang masuk ke ruang kerja masing-masing oleh petugas keamanan yang diduga merupakan suruhan Yayasan Perguruan Darma Agung (YPDA) yang dipimpin oleh Hana Nelsri Kaban.
"Kami tidak tahu siapa yang melarang, mengunci ruangan, serta memadamkan listrik di kampus UDA," ungkap Prof. Saiful Anwar saat ditemui media. Ia menegaskan bahwa pihaknya akan menurunkan tim untuk menyelidiki situasi di kampus UDA.
"Ya, kami akan tugaskan staf kami ke UDA," tambahnya.
Rektor UDA, Dr. Lilis Gultom, serta sejumlah wakil rektor dan pegawai merasa kesulitan untuk memasuki ruang kerja mereka. Tindakan ini terjadi di tengah konflik kepengurusan yang melanda YPDA, di mana akta yayasan telah diblokir oleh Kementerian Hukum pada 17 Juni 2025. Konflik ini kini tengah diproses di Pengadilan Negeri Medan.
Meskipun berusaha menerobos masuk, para dekan dan pegawai tetap tidak diperbolehkan oleh keamanan, yang mengeklaim sebagai perintah pimpinan. Tidak hanya itu, aliran listrik di gedung utama biro rektor pun padam, membuat situasi semakin tidak kondusif.
Setelah menunggu selama dua jam, Rektor Lilis bersama sejumlah pimpinan fakultas berupaya mendatangi semua fakultas, namun kondisi serupa juga ditemukan, di mana semua ruang dekan terkunci.
Salah satu momen menarik terjadi saat Gomgom TP Siregar, ahli waris DR TD Pardede, datang berusaha masuk ke kampus. Ia juga dihadang oleh seorang pegawai yang mengklaim bahwa tanpa persetujuan ketua yayasan, tidak ada yang boleh masuk.
Situasi ini menimbulkan gelak tawa di kalangan staf yang menyaksikan, mengingat status Gomgom sebagai cucu mendiang DR TD Pardede. Dalam upaya menjaga ketenangan, Rektor Lilis S. Gultom dan Gomgom akhirnya meminta staf untuk pulang ke rumah masing-masing.
Insiden ini menimbulkan banyak pertanyaan mengenai kelangsungan manajemen Universitas Darma Agung, serta dampaknya terhadap kegiatan akademik di sana. LLDikti berjanji akan mengambil langkah lebih lanjut setelah mendapatkan keputusan dari Inspektur Jenderal.
(JW/RZD)