Efisiensi Biaya Produksi Ternak Lele, Tim PKM Unimed Terapkan Teknologi Tepat Guna (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Asahan - Tim Program Kemitraan Masyarakat (PKM) Universitas Negeri Medan (Unimed) kembali menunjukkan kiprahnya dalam pemberdayaan masyarakat desa melalui penerapan teknologi tepat guna.
Kali ini, Tim Dosen Unimed melaksanakan kegiatan pengabdian di Desa Silau Lama, Kecamatan Silau Laut, Kabupaten Asahan, dengan fokus pada efisiensi biaya produksi budidaya ikan lele.
Mitra kegiatan adalah Kelompok Masyarakat (POKMAS) Silau Karya yang berlokasi di Dusun I Desa Silau Lama. Kelompok ini diketahui memiliki unit usaha, yaitu Wisata Dayung Sampan (WDS) dan budidaya ikan lele dengan sistem keramba yang berada di sungai tak jauh dari lokasi wisata tersebut.
Permasalahan utama yang dihadapi oleh POKMAS adalah tingginya biaya produksi dalam budidaya lele, khususnya pada pengeluaran untuk pakan ikan.
Selama ini, pakan masih dibeli dari luar dengan harga yang cukup tinggi, padahal bahan baku lokal seperti sekam padi, limbah potong ikan dan ayam, hingga limbah pertanian sangat melimpah dan berpotensi untuk diolah menjadi pakan secara mandiri.
Menjawab persoalan tersebut, Tim PKM Unimed menghadirkan solusi konkret melalui program pelatihan pembuatan pakan ikan mandiri dan bantuan alat berupa mesin cetak pelet ikan.
Mesin ini memungkinkan masyarakat memproduksi pakan dalam bentuk pelet secara efisien, dengan kualitas yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan pertumbuhan lele.
Kegiatan ini dipimpin oleh Roza Thohiri, S.E., M.Si. selaku Ketua Pelaksana, dengan anggota tim dosen yaitu Lisa Melvi Ginting, M.T., Yossie Ulfa Nuzalifa, S.Pd., M.Pd., dan Pasca Dwi Putra, S.E., M.Si., serta didukung oleh lima mahasiswa Unimed.
"Kami berharap teknologi ini bisa dimanfaatkan dalam jangka panjang, dan mampu mengurangi ketergantungan pada pakan pabrikan. Selain menghemat biaya, ini juga menjadi langkah awal menuju kemandirian usaha budidaya lele di desa," ujar Roza Ketua Ttim PKM Unimed saat pelaksanaan kegiatan, Kamis (10/7).
Program ini dilaksanakan melalui sejumlah tahapan, mulai dari identifikasi masalah di lapangan, pelatihan pembuatan pakan berbasis bahan lokal, praktik penggunaan mesin cetak pelet, hingga uji coba langsung pada kolam keramba milik POKMAS Silau Karya.
“Hasil awal menunjukkan bahwa penggunaan pakan buatan sendiri mampu menekan biaya produksi secara signifikan tanpa menurunkan kualitas pertumbuhan ikan lele. Selain itu, kehadiran mesin cetak pelet memberikan efisiensi waktu dan tenaga, serta membuka potensi usaha baru dalam penyediaan pakan ikan lokal di kawasan sekitar,” tambahnya.
Mitra menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih atas kontribusi yang diberikan oleh Tim PKM UNIMED.
“Kami sangat berterima kasih atas ilmu dan alat yang diberikan. Dengan adanya mesin cetak pelet ini, kami bisa memproduksi pakan sendiri dan mengurangi biaya operasional. Harapan kami, kerja sama seperti ini terus berlanjut agar desa kami semakin berkembang,” ujar Mitra.
Kegiatan ini terlaksana berkat dukungan penuh dari Unimed yang memberikan pendanaan melalui program internal PKM, sebagai bentuk nyata dari Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam mendukung pengabdian kepada masyarakat.
“Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan kelompok masyarakat di Desa Silau Lama semakin mandiri dalam mengelola usahanya dan mampu menjadi contoh bagi kelompok tani atau peternak lainnya di wilayah Kabupaten Asahan,” ujar Roza mengakhiri kegiatan.
(REL/RZD)