Beasiswa Teladan Ubah Hidup Vita, Siap Jadi Agen Perubahan

Beasiswa Teladan Ubah Hidup Vita, Siap Jadi Agen Perubahan
Beasiswa Teladan Ubah Hidup Vita, Siap Jadi Agen Perubahan (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Vita Melina Tinambunan, Staf Sub Bagian Akademik Program Pascasarjana (S2) di Fakultas Kesehatan Masyarakat, menjadi salah satu contoh nyata bagaimana pendidikan dapat menjadi jalan mengubah kehidupan. Sebagai alumni penerima Beasiswa Teladan (Transformasi Edukasi untuk melahirkan Pemimpin Masa Depan) Tanoto Foundation, Vita membuktikan bahwa keterbatasan ekonomi bukan penghalang untuk meraih cita-cita dan memberikan manfaat kepada banyak orang.

“Jujur, saya sebenarnya berasal dari keluarga yang kurang mampu. Saya anak pertama dan yang pertama menginjak bangku kuliah. Dengan kondisi orang tua yang pas-pasan dan adik empat orang, saya berpikir satu-satunya cara agar kuliah saya selesai adalah dengan mendapatkan beasiswa,” ujar Vita, Jumat (11/7/2025).

Tanoto Foundation menjadi pilihannya karena program ini tidak hanya memberikan bantuan biaya kuliah dan tunjangan bulanan, tetapi juga pelatihan karakter dan pengembangan diri. “Mereka tidak hanya memberikan beasiswa secara cuma-cuma, tapi juga memantau kami step by step. Dari awal, penerima beasiswa harus menjaga IPK minimal 3,3 setiap semester agar tetap layak, dan itu menjadi motivasi saya untuk terus berprestasi,” tambahnya.

Vita mengakui proses seleksi beasiswa ini sangat ketat, mulai dari seleksi berkas, tes wawancara, hingga Focus Group Discussion (FGD) dengan psikolog sebagai pengamat. “Saya sempat ragu karena IPK saya hanya 3,25 padahal banyak pendaftar dengan IPK lebih tinggi. Tapi saya berpikir, kalau tidak mencoba, saya tidak akan tahu hasilnya. Saat FGD pun saya berusaha untuk bisa berbaur, menyampaikan pendapat dengan baik, dan tetap bersinergi dengan teman satu kelompok,” kenangnya.

Sejak kecil, Vita sudah terbiasa disiplin belajar meskipun tidak memiliki fasilitas belajar berlebih seperti les privat. Motivasi kuat datang dari guru-gurunya yang sering memberi arahan dan gambaran tentang pentingnya pendidikan untuk memperbaiki kondisi ekonomi keluarga. “Dari SD saya selalu juara kelas, dan di SMP bahkan pernah menjadi juara umum. Saat itu saya berpikir, mungkin sekarang saya belum bisa membantu secara finansial, tapi saya bisa berjuang melalui prestasi akademik,” ungkap Vita.

Kini, Vita telah lulus tepat waktu dengan dukungan beasiswa tersebut dan berkarir sebagai tenaga kependidikan di laboratorium Fakultas Kesehatan Masyarakat. Ia tetap aktif terlibat dalam kegiatan alumni Tanoto Foundation, termasuk memberikan penyuluhan kesehatan kepada mahasiswa dan masyarakat sebagai bagian dari semangat “pay it forward”. “Kita yang sudah menerima manfaat dari Tanoto Foundation juga memiliki tanggung jawab moral untuk berbagi kembali kepada masyarakat, entah melalui waktu, tenaga, atau motivasi,” katanya.

Bagi Vita, menjadi penerima beasiswa bukan hanya soal keuntungan finansial, tetapi juga memperkuat rekam jejak akademik yang akan bermanfaat untuk melamar pekerjaan atau beasiswa lanjutan seperti LPDP. “Beasiswa ini akan membangun karakter, jaringan, dan nilai plus untuk CV kita ke depannya,” tegasnya.

Diketahui Tanoto Foundation kembali membuka pendaftaran program beasiswa Teladan angkatan 2026.

Beasiswa ini diberikan kepada mahasiswa semester pertama di 10 perguruan tinggi mitra program Teladan yang memiliki prestasi di berbagai bidang, pengalaman organisasi, serta menunjukkan potensi kepemimpinan.

Adapun 10 perguruan tinggi mitra tersebut adalah Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Brawijaya (UB), Universitas Diponegoro (Undip), IPB University (Institut Pertanian Bogor), Universitas Riau (Unri), Universitas Sumatera Utara (Usu), Universitas Hasanuddin (Unhas), dan Universitas Mulawarman (Unmul).

Michael Susanto, Head of Leadership Development & Scholarship, Tanoto Foundation menerangkan, program Teladan merupakan salah satu inisiatif strategis Tanoto Foundation dalam menyiapkan generasi muda Indonesia menjadi pemimpin masa depan yang tangguh, berintegritas, dan berkontribusi positif bagi lingkungan sekitar. "Melalui program ini, kami berkomitmen untuk mengembangkan soft skills, kapasitas kepemimpinan, serta wawasan global para mahasiswa agar mereka mampu menjadi agen perubahan di berbagai bidang,” ujarnya.

Mahasiswa yang lolos seleksi program Teladan akan mendapatkan bantuan biaya kuliah secara penuh dan tunjangan biaya hidup bulanan, serta yang berbeda dengan beasiswa lain, adalah penerima beasiswa juga akan mendapat pelatihan pengembangan kepemimpinan terstruktur selama 3.5 tahun dari semester 2 hingga 8.

Selain itu, Tanoto Scholars (sebutan untuk penerima beasiswa Teladan) juga akan mendapat dukungan mengikuti kegiatan-kegiatan yang bertujuan meningkatkan kepemimpinan dan soft skills.

Tanoto Scholars juga akan bergabung dalam komunitas Tanoto Scholars Association di masing-masing universitas sebagai wadah saling membangun dan memberikan dampak positif bagi masyarakat melalui semangat Pay It Forward.

Setelah lulus, Tanoto Scholars akan bergabung bersama dengan jaringan alumni penerima beasiswa Tanoto Foundation yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia dan di belahan dunia lainnya.

Sebagai saran, Vita berharap Tanoto Foundation kembali membuka program beasiswa untuk jenjang S2 agar alumni S1 juga memiliki kesempatan melanjutkan pendidikan dengan dukungan penuh. “Kalau Tanoto Foundation membuka kembali beasiswa S2, saya pasti akan mendaftar. Siapa yang tidak mau dibiayai untuk melanjutkan studi sambil tetap mendapatkan pengembangan diri?” tutup Vita sambil tersenyum.

(DEL)

Baca Juga

Rekomendasi