
Analisadaily.com Batubara-Di era digitalisasi saat ini, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia dituntut untuk terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi agar dapat bertahan dan berkembang di pasar yang semakin kompetitif.
Salah satu upaya yang dilakukan dalam mendorong UMKM agar lebih maju melalui program Pendampingan Digitalisasi Bisnis Batik Jumputan Perjuangan (BAJUMPER) berbasis kearifan lokal di Desa Perjuangan, Kecamatan Sei Balai, Kabupaten Batubara.
Program ini bertujuan untuk membantu pelaku usaha Bajumper dalam memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan daya saing produk mereka.
Dr. Tengku Syarifah, S.E., M.Si., selaku Ketua Tim Pengabdian dari Universitas Asahan, menjelaskan digitalisasi bisnis menjadi langkah strategis dalam menghadapi tantangan pemasaran produk lokal agar lebih dikenal secara luas.
"Kami melihat bahwa banyak pelaku usaha BAJUMPER masih mengandalkan metode pemasaran konvensional, seperti penjualan langsung dan promosi dari mulut ke mulut. Padahal, dengan digitalisasi, mereka dapat memperluas jangkauan pasar hingga ke luar daerah, bahkan ke tingkat nasional dan internasional," ujarnya dalam sesi pembukaan pelatihan, belum lama ini.
Program ini dilaksanakan dalam beberapa tahap, dimulai dari sosialisasi mengenai pentingnya digitalisasi bisnis, pelatihan penggunaan media sosial dan e-commerce, hingga pendampingan dalam penerapan strategi pemasaran digital.Dalam sesi pelatihan, mitra diberikan edukasi mengenai cara membuat dan mengelola akun bisnis di platform digital seperti Instagram dan Facebook.
Untuk memastikan keberlanjutan program ini, tim pengabdian telah membentuk komunitas digital bagi pelaku usaha BAJUMPER. Komunitas ini akan menjadi wadah bagi mereka untuk saling berbagi pengalaman, berdiskusi mengenai tantangan yang dihadapi, serta berkolaborasi dalam pemasaran produk secara digital.
Ke depan, diharapkan pemerintah daerah dan instansi terkait dapat memberikan dukungan lebih lanjut, baik dalam bentuk pelatihan lanjutan, penyediaan akses internet yang lebih luas, maupun kemitraan dengan platform digital yang dapat membantu pemasaran produk BAJUMPER secara lebih profesional.
Dengan adanya digitalisasi bisnis, industri kreatif berbasis kearifan lokal seperti BAJUMPER dapat berkembang lebih pesat dan memberikan kontribusi nyata terhadap perekonomian daerah. Program ini menjadi bukti bahwa dengan inovasi dan pemanfaatan teknologi yang tepat, UMKM dapat semakin mandiri dan mampu bersaing di pasar yang lebih luas.
(ARU/NAI)