Kelompok Tani Desa Kolam Terima Mesin Pipil Jagung dan Pelatihan Pemanfaatan Limbah Pertanian dari USU. (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Deliserdang - Kelompok Tani Jagung di Desa Kolam, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, menerima bantuan satu unit mesin pipil jagung serta pelatihan pengolahan limbah pertanian dari tim pengabdian masyarakat Universitas Sumatera Utara (USU), dalam program pengabdian yang dilaksanakan baru-baru ini.
Kegiatan ini digagas oleh tim pengabdian dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU yang diketuai oleh Dr. Syech Suhaimi, SE., M.Si, dan didampingi oleh Prof. Dr. Ramli, SE., MS, Dr. M. Syafii, SE., S.Pd., M.Si, serta Nurmala Fitri S, SE., M.Si sebagai anggota tim.
Dorong Produktivitas dan Keberlanjutan Pertanian
Program ini bertujuan untuk meningkatkan nilai ekonomi hasil pertanian dan peternakan sekaligus mendorong praktik pertanian berkelanjutan. Melalui pendekatan pelatihan, pendampingan, serta pemanfaatan limbah pertanian menjadi silase sebagai pakan ternak, masyarakat didorong untuk lebih produktif dalam mengelola sumber daya lokal.
Lebih dari 20 orang peserta mengikuti kegiatan pelatihan ini, yang berasal dari berbagai latar belakang—termasuk petani yang sudah familiar dengan peternakan serta pelajar muda yang tertarik pada pengembangan pertanian dan peternakan modern. Keberagaman peserta ini memperkuat semangat kolaboratif dan transfer pengetahuan lintas generasi.
"Selama ini, para petani di Desa Kolam sebagian besar menjual hasil panen jagung dalam bentuk tongkol utuh tanpa proses lebih lanjut. Nilai ekonominya jadi rendah dan limbah pertanian pun belum dimanfaatkan secara optimal," ungkap Sabirin, Ketua Kelompok Tani Jagung Desa Kolam, mengutip hasil observasi tim pengabdi, Sabtu (25/3).
Pelatihan dan Teknologi Tepat Guna
Melalui pelatihan intensif, petani dibekali keterampilan teknis dalam menggunakan mesin pipil jagung, mengelola hasil panen, serta mengubah limbah menjadi produk bernilai tambah seperti silase. Pelatihan juga mencakup perawatan alat agar penggunaannya optimal dan berkelanjutan.
"Program ini menunjukkan hasil yang positif. Petani kini lebih mandiri dalam proses pascapanen dan tidak bergantung lagi pada pihak luar. Bahkan limbah yang sebelumnya terbuang kini bisa dimanfaatkan sebagai sumber pakan alternatif," tambah Sabirin.
Model Pertanian Inovatif untuk Desa
Tim pengabdian menyampaikan terima kasih kepada Kelompok Tani Jagung dan Kelompok Peternak Kambing Desa Kolam atas antusiasme dan kerja sama yang baik selama pelaksanaan program. Kegiatan ini juga mendapat dukungan penuh dari dana pengabdian Universitas Sumatera Utara, sehingga memungkinkan program berjalan secara optimal.
Dengan adanya bantuan mesin dan pendampingan ini, maka diharapkan Desa Kolam dapat menjadi model percontohan pengembangan pertanian berbasis inovasi dan keberlanjutan, yang dapat ditiru oleh desa-desa lain di wilayah Sumatera Utara.
(BR)