BIH Gedung Johor Tetap Produksi Bibit Berkualitas

BIH Gedung Johor Tetap Produksi Bibit Berkualitas
BIH Gedung Johor Tetap Produksi Bibit Berkualitas (analisadaily/mulyadi hutahaean)

Analisadaily.com, Medan – Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Benih Induk Hortikultura (BIH) Gedung Johor Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Provinsi Sumatera Utara (Sumut) tetap memproduksi atau melakukan perbanyakan bibit tanaman berkualitas. Tapi karena tahun 2025 ini pemerintah melakukan penghematan anggaran, volume bibit yang diproduksi berkurang dari tahun 2024.

Hal itu dikatakan Kepala UPTD BIH Gedung Johor Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Provinsi Sumatera Utara (Sumut) Ir Muddin Dalimunthe MP kepada wartawan, Selasa (22/7/2025) melalui Kasubag TU UPTD BIH Gedung Johor, Riki Himawan.
Riki Himawan yang saat itu didampingi Kasi Produksi BIH Gedung Johor, Iovie dan Kasi Yantek, Fitri Yenti, mengakui walau anggaran UPTD BIH Gedung Johor terjadi efisiensi atau penghematan anggaran, masih tetap memproduksi bibit berkualitas yang dibutuhkan masyarakat atau konsumen.
"Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, kami tetap melakukan perbanyakan bibit tanaman hortikultura khususnya buah-buahan dan bawang merah meski volumenya tidak sebanyak tahun sebelumnya," katanya.
Menurut Riki, untuk tahun anggaran 2025, BIH Gedung Johor masih memproduksi berbagai jenis bibit tanaman hortikultura, yakni bibit durian sebanyak 2.000 batang, duku 500 batang, bawang merah varietas Bima sebanyak 300 kg. Sedangkan untuk bibit yang diperbanyak melalui kultur jaringan yakni pisang barangan sebanyak 500 batang, dan kentang 1.000 planlet.
Bila dibandingkan dengan produksi bibit tahun 2024, menurut Riki, jumlahnya lumayan banyak. Untuk durian sebanyak 6.000 batang, alpukat 1.000 batang, pisang barangan hasil kultur jaringan sebanyak 10.000 batang dan bawang merah 300 kg.
"Untuk tahun 2025 ini, kita mengalami penghematan anggaran hingga tiga kali. Dan, jelas itu berdampak terhadap produksi bibit yang kami hasilkan. Begitupun kita harus tetap eksis untuk memproduksi bibit tanaman berkualitas," ujar Riki.
Mengingat jumlah bibit yang diproduksi menurun, maka target pendapatan asli daerah (PAD) untuk tahun 2025 ini juga ikut menurun bila dibandingkan dengan tahun lalu. Untuk tahun 2025 target PAD Rp24 juta, sedangkan PAD tahun 2024 lalu mencapai Rp139,5 juta.
Harga jual bibit yang diproduksi, Riki mengatakan, sesuai PAD untuk durian Rp5.000 per tanaman, duku Rp7.800 per tanaman, pisang Rp10.500 per batang, bawang merah Rp10.000 per kg dan kentang Rp3.000 per planlet. "Karena kita pemerintah, harga jual bibit harus sesuai PAD dan biasanya harga lebih rendah dibanding harga pasar ataupun swasta," jelasnya.
Riki menjelaskan untuk pemasarannya, sejauh ini masih mengutamakan kebutuhan pasar lokal Sumatera Utara seperti Nias, Pematangsiantar, Dairi, Sosa (Padang Lawas), Karo dan Langkat. Selain memenuhi kebutuhan pasar di Sumut, juga dipasarkan hingga ke Aceh (Subulussalam) dan Jambi.
Bibit yang diproduksi UPTD BIH Gedung Johor adalah bibit yang berkualitas baik dan bersertifikat label biru yang siap untuk ditanam. Umur bibit yang dipasarkan rata-rata berumur 6 bulan. Diakuinya, bibit itu sehat, bila dipelihara dengan baik misalnya pisang barangan, maka ukuran sisir pertama dengan dengan sisir yang lain dalam satu tandan sama ukurannya, karena bibit tersebut indukannya sama dan bersertifikat label biru.(mul)

Baca Juga

Rekomendasi