
Analisadaily.com, Malang- Wakil Bendahara DPP Partai Demokrat Hendrik Halomoan Sitompul Yudisium S3 (Doktor) Program Pascasarjana Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) Universitas Brawijaya Malang, Rabu (23/7) mulai pukul 08.00WIB.
Turut mengikuti Yudisium S3 (Doktor) Universitas Brawijaya bersama mantan anggota Fraksi Partai Demokrat DPR-RI ini yakni Kapolrestabes Medan Kombes Pol Gidion Arif Setyawan.
Yudisium kelulusan yang penuh sukacita ini dipimpin Dekan Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Prof Dr. Hamidah Nayati Utami, S.Sos., M.Si.
Seperti diketahui Hendrik Halomoan Sitompul telah menyampaikan disertasinya berjudul “Pengaruh Corporate Governance Innovation dan Regulation Terhadap Firm Performance Yang Dimediasi Oleh Use Of Renewable Energy” dihadapan penguji dan promotor dalam Sidang Terbuka Promosi Doktor Program Pascasarjana Doktor Ilmu Administrasi Minat Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya, Sabtu (3/5) lalu.
Dalam disertasinya dikatakannya, sudah saatnya, Indonesia beralih ke energi terbarukan. Hal ini guna mengurangi pengaruh polusi udara yang berakar dari energi fosil dan batubara.
Menurutnya, untuk mengurangi dampak ini, konsep Triple Bottom Line (keuntungan ekonomi, kelestarian lingkungan, dan kesejahteraan masyarakat) bisa menjadi solusi.
Perusahaan tidak hanya harus mengejar laba, tetapi juga mengurangi emisi dan menjaga lingkungan.
Salah satu cara menerapkan konsep ini adalah dengan beralih ke energi terbarukan. “Energi bersih seperti tenaga surya atau angin dapat mendukung pertumbuhan ekonomi sekaligus melindungi lingkungan dan masyarakat—sesuai prinsip Triple Bottom Line,” ungkapnya.
Lebih lanjut Hendrik Sitompul menyampaikan, energi sangat penting bagi kehidupan manusia, baik untuk ekonomi maupun kebutuhan sehari-hari. Namun, banyak negara, termasuk Indonesia, masih bergantung pada energi fosil seperti minyak bumi dan batubara.
Padahal, lanjut Hendrik Sitompul, penggunaan energi fosil menyebabkan polusi udara yang serius.
Menurut World Air Quality (2023), Indonesia adalah negara dengan polusi tertinggi di Asia Tenggara dan peringkat ke-14 di dunia.
Alumni PPRA ke-52 Lemhanas RI ini juga mengutarakan, penggunaan energi terbarukan di perusahaan membutuhkan dukungan internal (seperti tata kelola dan inovasi) serta eksternal (seperti regulasi pemerintah). Sinergi antara kedua faktor ini krusial untuk mempercepat transisi energi hijau—tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga mendukung kinerja bisnis jangka panjang.
Sehingga, menurutnya, tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh corporate governance, inovasi, dan regulasi terhadap firm performance, dengan use of renewable energy sebagai variabel mediasi.
Adapun Ketua Sidang, Penguji Intenal Prof. Andy Fefta Wijaya MDA, Ph.D dan Prof.Dr.M.Al Musadieq, MBA
Sedangkan Promotor Prof. Dr. Kadarisman Hidayat, M.Si, Dr. Benny Hutahayan, S.T., M.M, Dr. Sunarti, S.Sos., M.AB, Dr. Nur Imamah, S.AB, M.AB, Ph.D, Dr. Gunawan Eko N., S.Sos., M.Si Prof, Dr MR Khairul Muluk, M.Si.
Kemudian Penguji Eksternal yakni Prof Dr Ir Sujono HS, MM, Widhyawan Prawiraatmadja, ST, MA, Ph.D.
Yudisium ini berlangsung khidmat ini, turut dihadiri keluarga, kolega akademik, serta civitas academica Brawijaya sebagai bentuk dukungan dan apresiasi atas capaian akademik yang diraih.
Tampak ratusan karangan bunga, ucapan selamat dari kolega Hendrik Sitompul, mengelilingi gedung FIA Universitas Brawijaya ini