
Analisadaily.com, Medan — Memperingati Hari Mangrove Internasional, ratusan peserta dari berbagai kalangan berkumpul di kawasan Danau Siombak, Kelurahan Paya Pasir, Medan Marelan, untuk mengikuti kegiatan Siombak Green Movement bertema “Tanam Bakau Tegakkan Harapan – Siombak Lestari Warisan Masa Depan”.
Sebanyak 1.000 bibit mangrove ditanam bersama oleh lebih dari 500 peserta, terdiri dari pelajar, mahasiswa, komunitas lingkungan, serta masyarakat. Kegiatan ini sejalan dengan tema global tahun ini: “Protecting Wetlands for Our Future”, yang menekankan peran penting ekosistem mangrove sebagai penyangga kehidupan dan perlindungan pesisir.
Acara ini turut dihadiri oleh anggota DPRD Kota Medan, Dinas Pendidikan Kota Medan, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Sumatera Utara, serta sejumlah dinas terkait.
Keterlibatan generasi muda menjadi sorotan utama, termasuk partisipasi aktif dari SMA Budi Agung Medan yang mengirimkan ratusan siswanya dalam aksi tanam dan edukasi lingkungan.
“Kami sangat mendorong siswa kami untuk berpartisispasi secara langsung dalam aksi nyata lingkungan yang akan menanamkan kepedulian jangka panjang terhadap lingkungan. Mereka belajar tidak hanya lewat buku, tapi juga melalui pengalaman langsung,” kata Kepala sekolah SMA Budi Agung Medan, Sandi Basuki, Sabtu (26/7/2025).
Sementara itu, menurut Yudha Lesmana Pohan, Ketua Ikatan Alumni Kehutanan Universitas Sumatera Utara (IKAHUT USU) sekaligus Ketua Komunitas Siombak Mangrove Biodiversity Adventure (SIMBA), berharap melalui kegiatan ini tidak sekadar seremoni saja, melainkan menumbuhkan kecintaan peserta terhadap lingkungan, menjaganya dan melestarikannya.
“Kami percaya bahwa pemulihan lingkungan harus dimulai dari akar, dari komunitas. Hari ini adalah bukti bahwa gotong royong lintas usia dan lembaga bisa menghadirkan perubahan nyata. 1.000 mangrove yang kita tanam hari ini adalah simbol harapan bagi Siombak, dan bagi masa depan bumi,” ujarnya.
Dukungan dari pemerintah juga terlihat kuat. Erizar Pasaribu, perwakilan dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Sumatera Utara, juga mengapresiasi kegiatan ini dan berharap dilaksanakan secara berkelanjutan.
“Upaya seperti ini harus terus digalakkan. Partisipasi generasi muda sangat penting dalam menjaga keberlanjutan ekosistem mangrove yang vital bagi perlindungan pesisir, keanekaragaman hayati, dan penanggulangan krisis iklim. Kami siap mendukung kolaborasi semacam ini ke depan,” tegasnya.
Kegiatan ini juga menjadi bagian dari upaya restorasi kawasan Danau Siombak yang terdampak oleh degradasi lingkungan, serta menjadi momentum strategis untuk membangkitkan kesadaran masyarakat, terutama anak muda akan pentingnya menjaga ekosistem pesisir dan mangrove.