
Analisadaily.com, Langkat - Upaya pelestarian hutan mangrove di kawasan pesisir Pantai Timur Sumatera terus diperkuat. Yayasan Konservasi Pesisir Indonesia (Yakopi) menggandeng masyarakat di berbagai daerah, termasuk Desa Pasar Rawa, Kecamatan Gebang, Kabupaten Langkat, dalam program perlindungan dan restorasi mangrove.
Direktur Yakopi, Eling Tuhono menyatakan bahwa target ambisius tersebut merupakan bagian dari komitmen jangka panjang Yakopi dalam membangun ketahanan iklim dan ekologis di kawasan pesisir yang rawan abrasi. Bukan hanya itu, upaya tersebut juga diharapkan dapat berdampak bagi kesejahteraan ekonomi warga Desa Pasar Rawa.
“Kami sedang mendorong percepatan perlindungan dan restorasi mangrove di kawasan yang memang kritis, baik dari sisi ekologis maupun sosial ekonomi masyarakatnya,” jelas Eling, Jumat (25/7/2025).
Menurutnya, program ini fokus pada dua hal utama: perlindungan terhadap kawasan mangrove yang masih utuh, dan pemulihan area yang telah rusak atau terdegradasi, dengan melibatkan masyarakat sebagai pengelola langsung.
Salah satu implementasi program tersebut tampak nyata di Desa Pasar Rawa, Langkat, tempat Yakopi melakukan penanaman mangrove bersama warga lokal. Di mana wilayah kerja Yakopi dengan Kelompok Tani Penghijauan Maju Bersama sudah sekitar 23 hektar.
Muhammad Habib, Program Manager Yakopi di wilayah Aceh dan Sumatera Utara, menyebut kegiatan ini sebagai bentuk aksi nyata dalam pemulihan lingkungan.
“Penanaman ini bukan sekadar menanam pohon, tapi bagian dari upaya memulihkan sistem penyangga kehidupan masyarakat pesisir,” ujarnya.
Habib menekankan bahwa program konservasi yang dijalankan Yakopi bersifat partisipatif. Warga tidak hanya sebagai penerima manfaat, tetapi juga aktor utama dalam perencanaan, penanaman, dan pengawasan kawasan mangrove.
“Kami mendampingi dan melatih kelompok masyarakat agar menjadi pelindung lingkungan mereka sendiri,” tambahnya.
Salah satu mitra masyarakat yang terlibat aktif adalah Kelompok Tani Penghijauan Maju Bersama, yang dipimpin oleh K. Wahyudi. Di tengah berbagai ancaman terhadap ekosistem pesisir, masyarakat Desa Pasar Rawa, Kecamatan Gebang, Kabupaten Langkat, menunjukkan komitmen kuat dalam menjaga hutan mangrove.
Ketua kelompok, K. Wahyudi, menegaskan bahwa pelestarian mangrove bukan hanya soal lingkungan, tapi juga soal keberlangsungan hidup warga pesisir.
“Kalau tidak ada mangrove, desa ini bisa habis terkikis air laut. Kami sudah lihat dampaknya sendiri. Jadi kami bergerak bukan karena disuruh, tapi karena sadar,” ujarnya.
Menurut Wahyudi, penanaman mangrove sudah menjadi kegiatan rutin kelompok sejak beberapa tahun terakhir, baik secara swadaya maupun bekerja sama dengan Yakopi. Selain menanam, mereka juga menjaga kawasan agar tidak dirambah atau dikonversi menjadi tambak ilegal.
Selain menjaga lingkungan, kegiatan ini juga membuka peluang ekonomi seperti budidaya kepiting bakau, udang, hingga ekowisata berbasis alam. Kelompok berharap, ke depan, dukungan dari pemerintah dan lembaga pendamping semakin kuat agar upaya pelestarian ini berkelanjutan.
“Kami tidak ingin sekadar menanam, tapi juga menghidupi desa dari mangrove,” tegas Wahyudi.
Yakopi berharap kolaborasi lintas sektor, termasuk dengan pemerintah daerah dan pihak swasta, terus diperkuat. Program ini tak hanya menyasar perlindungan lingkungan, tetapi juga peningkatan ekonomi masyarakat secara berkelanjutan.
(NAI/NAI)