Acara yang awalnya direncanakan berlangsung selama tiga hari ini, akhirnya dipadatkan menjadi satu hari saja karena faktor teknis dan administratif, termasuk soal perizinan dari pihak kepolisian.

Ketua Panitia Pelaksana, Zein, saat dihubungi menjelaskan bahwa pihaknya sebenarnya telah merancang rangkaian kegiatan selama tiga hari. Namun, karena izin resmi dari Polda belum sepenuhnya rampung hingga menjelang hari pelaksanaan, maka dua hari pertama, yakni 27 dan 28 Juli, resmi dibatalkan.

"Awalnya kita mau melaksanakannya tiga hari, tapi karena izin dari Polda masih dalam proses dan baru akan diterbitkan hari Senin, maka kita padatkan saja di tanggal 29. Ini agar tidak melanggar aturan yang berlaku," ujar Zein, Minggu (27/7/2025).

Meski hanya digelar satu hari, panitia tetap menjanjikan suasana meriah. Berbagai hiburan seni budaya, pesta Tor-tor termasuk konser musik dengan menghadirkan artis nasional, akan memeriahkan acara tersebut.

Selain itu, masyarakat juga diberikan ruang untuk berjualan secara gratis selama festival berlangsung.

"Tujuan utama festival ini adalah meningkatkan perekonomian masyarakat, terutama pelaku UMKM lokal. Jadi kami undang masyarakat untuk berjualan di area festival tanpa pungutan. Hanya saja, mereka perlu menyiapkan tenda sendiri," jelas Zein.

Sinunukan Fest 2025 ini digagas oleh gabungan pengusaha lokal, tanpa menggunakan dana dari pemerintah desa.

"Sempat ingin kerja sama dengan pemerintah desa, tapi karena keterbatasan anggaran dari desa, akhirnya kami swadaya dari para pengusaha lokal. Harapannya, acara ini juga jadi ajang promosi dan peningkatan ekonomi kita bersama," tambahnya.

Zein menuturkan, jika nanti antusiasme masyarakat serta adanya potensi peningkatan ekonomi lokal, panitia berencana menjadikan Sinunukan Fest sebagai acara rutin yang digelar setiap tiga bulan sekali.

"Kalau melihat dampaknya besar, insya Allah setiap tiga bulan sekali kita adakan lagi. Harapannya bisa jadi agenda tetap di Sinunukan," pungkas Zein.

Sinunukan Fest 2025 diharapkan tidak hanya menjadi hiburan rakyat, tetapi juga motor penggerak roda ekonomi mikro di kawasan tersebut, sekaligus memperkenalkan potensi lokal kepada pengunjung dari luar daerah. (RES)

(WITA)