Henry Jhon Hutagalung Minta SDABMBK Aspal Jalan Rusak di JIP I

Henry Jhon Hutagalung Minta SDABMBK Aspal Jalan Rusak di JIP I
Anggota DPRD Medan Henry Jhon Hutagalung saat menggelar Reses III Masa Sidang III Tahun 2025 yang dilaksanakan di Wisma Tara Bunga, Jalan Setia Budi, Kelurahan Tanjung Sari, Kecamatan Medan Selayang, Minggu (27/7) (Analisadaily/Mahjijah Chair Ozy)

Analisadaily.com, Medan - Anggota DPRD Medan Henry Jhon Hutagalung minta kepada Dinas Sumber Daya Air Bina Marga dan Bina Konnstruksi (SDABMBK) Kota Medan agar segera memperbaiki jalan di Komplek perumahan Johor Indah Permai I, Jalan Karya Wisata.

Sebab, Komplek tersebut kini sudah diserahkan kepada Pemko Medan. Di sana, sebagian jalannya sudah pada rusak dan sebagian lagi sudah diperbaiki secara swadaya oleh warga.

"Saya sudah sampaikan kepada kadis, namun belum disampaikan secara tertulis. Mohonlah jalan dalam komplek Johor Indah 1 itu segera diperbaiki," pinta Henry Jhon Hutagalung ditujukan kepada Maruli Sitanggang Ketua Tim Dinas SDABMBK Kota Medan dalam Resesnya Henry Jhon Hutagalung Reses III Masa Sidang III Tahun 2025 yang dilaksanakan di Wisma Tara Bunga Jalan Setia Budi, Kelurahan Tanjung Sari, Kecamatan Medan Selayang, Minggu (27/7) dan dihadiri perwakilan OPD Maruli Sitanggang Ketua Tim Dinas SDABMBK, Ardyan Putra dari Dinas Sosial dan Roy Pulungan dari BPJS Kesehatan.

Warga lainnya yang tinggal di Setia Budi mengeluhkan di Jalan Setia Budi Simpang Pasar 2 Methodist, sering dilanda banjir. Jika hujan deras sudah pasti banjir. "Kalau mobil sedan dipastikan tidak bisa melintas," keluhnya.

Menyahuti permintaan anggota DPRD Medan Henry Jhon Hutagalung terkait jalan rusak di JIP 1, Maruli Sitanggang Ketua Tim Dinas SDABMBK Kota Medan menjelaskan jika komplek tersebut memang sudah masuk dalam database Kota Medan. Sehingga pengaspalan jalan akan bisa dilaksanakan dan menjadi tanggungjawab dari dinas di Pemko Medan.

"Tapi selama ini ada banyak juga komplek dan pernah terjadi di Marelan, kami aspal jalan kompleknya, ternyata perumahan itu jalannya belum masuk database Kota Medan. Akhirnya, jadi masalah dan kami diperiksa oleh Polda. Kalau di JIP 1 sebenarnya sudah lama masuk usulannya. Semoga dalam P APBD, mohon dibantu dewan juga agar pembangunannya bisa dilaksanakan," tegas Maruli.

Terkait masalah Jalan Pasar 2, sambung Maruli, kalau jalannya sudah diaspal pada tahun 2023 lalu. Hanya saja yang jadi masalah mungkin ada saluran drainase yang belum terkoneksi sehingga kalau hujan deras kawasan tersebut jadi banjir.

"Dan, banjir tersebut bisa saja dikarenakan banyak faktor. Bisa jadi diperlukan normalisasi atau sedimen sudah penuh dalam saluran. Lalu tidak terkoneksi dengan pembuangan akhir. Bisa juga dikarenakan banyak sampah dalam parit tersebut," papar Maruli kemudian mengharapkan pada masyarakat janganlah membuang sampah ke parit. "Karena saat kami melakukan pengorekan parit banyak ditemukan sampah di sana," pesannya.

Jangan Digusur

Di kesempatan itu, Henry Jhon juga menyampaikan untuk peningkatan pendapatan pelaku UMKM, kini di Medan sudah dibangun mall UMKM di depan kampus USU dan di Medan Tuntungan.

Kepada Pemko Medan dia berharap tempat itu segera diberdayakan agar pelaku UMKM bisa berdagang dan tidak digusur-gusur lagi.

Politisi PSI ini pernah mengingatkan kepada pemko terkait banyaknya pelaku UMKM di Taman Cadika Medan Johor dan sering digusur. Dia meminta agar pedagang UMKM di Cadika tersebut jangan digusur. Sebaiknya dikenakan karcis retribusi saja agar masuk ke kas daerah sebagai PAD, bukan ke kantong preman.

“Karena selama ini banyak pelaku UMKM ditagih preman iurannya tidak masuk ke PAD. Daripada pedangan UMKM diperas preman, sebaiknya pemko menetapkan retribusi kepada mereka agar bermanfaat bagi pembangunan dan kemajuan UMKM,” kata Henry Jhon yang duduk di Komisi II ini, kemudian mencontohkan pedagang di Yogyakarta.

Di Yogyakarta, pedagang UMKM diberi keleluasaan berjualan di atas trotoar tapi di jam-jam tertentu dan dikutip retribusi berjualan. Dia berharap, pola seperti itu diterapkan di Medan agar kearipan lokal Sumut, khususnya Kota Medan bisa dipasarkan di daerah sendiri tanpa ada rasa ketakutan digusur. (mc)

(RZD)

Baca Juga

Rekomendasi