Melalui program ini, sebanyak 15 dari 28 sekolah di wilayah tersebut kini telah menikmati akses listrik. Super Sun dirancang khusus sebagai solusi kelistrikan di daerah terpencil yang sulit dijangkau jaringan konvensional.

Ke-15 sekolah yang telah teraliri listrik antara lain SMP Negeri 2 Pulau-Pulau Batu Utara, SD Negeri 075080 Bale, dan SD Negeri 078504 Baruyu Sidombua. Sementara itu, 13 sekolah lainnya masih dalam proses survei dan pemasangan. Seluruh 28 sekolah ini ditargetkan terlistriki penuh pada 8 Agustus 2025, tepat menjelang peringatan kemerdekaan.

General Manager PLN UID Sumatera Utara, Ahmad Syauki, menyatakan bahwa program ini adalah bukti nyata kehadiran negara dalam mendukung akses pendidikan di pelosok.

"Inovasi Super Sun adalah bentuk solusi berkelanjutan PLN untuk menjangkau wilayah yang belum teraliri Listrik dengan menggunakan teknologi NanoGRID berbasis ESG menuju NZE," jelas Ahmad Syauki, Senin (28/7).

"Ini adalah kado kemerdekaan dari PLN untuk anak-anak bangsa di Kepulauan Nias, agar mereka dapat belajar dengan lebih baik, lebih produktif, dan memiliki masa depan yang lebih cerah," tambahnya.

Kepala SD Negeri 078504 Baruyu Sidombua mengungkapkan rasa syukurnya. "Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada PLN. Berkat Super Sun, anak-anak kami sekarang bisa belajar di malam hari, dan kegiatan belajar mengajar pun jauh lebih efektif," ujarnya penuh haru.

Program Super Sun menggunakan sistem off-grid tenaga surya, lengkap dengan baterai penyimpanan dan perangkat inverter. Teknologi ini memungkinkan penyediaan listrik secara mandiri di lokasi yang tidak dapat disambungkan ke jaringan listrik utama.

PLN terus berkomitmen untuk menghadirkan keadilan energi di seluruh penjuru negeri, memastikan tidak ada anak bangsa yang tertinggal dalam akses terhadap energi dan pendidikan.

(JW/RZD)