
Analisadaily.com, Madina - Di Lapangan Merdeka Kecamatan Natal tempat latihan paskibra, tawa remaja-remaja anggota Paskibra pernah menggema. Salah satunya adalah Diva Febriani, gadis 15 tahun yang duduk sebagai siswi kelas X SMA Negeri 1 Natal dikenal pendiam dan sopan oleh teman-teman sesama anggota maupun di sekolah.
Ia baru saja menyelesaikan latihan rutin sebagai calon anggota paskibra. Namun, Selasa (29/7/2025), menjadi kali terakhir Diva terlihat oleh teman-teman dan keluarganya.
Sekira pukul 16.00 WIB, latihan dibubarkan. Pelatih paskibra, Serda Afrizal, mengonfirmasi bahwa seluruh peserta telah pulang. Diva pun sempat terlihat meninggalkan lokasi latihan. Tapi sejak itu, ia tak pernah tiba di rumah hingga malamnya.
Jejak Terakhir Diva
Kekhawatiran mulai muncul di hati Ningsih, ibu Diva. Gadisnya belum juga pulang. Panggilan telepon tak dijawab. Pesan singkat tak dibalas.
“Kami sudah mencari ke teman-temannya, ke sekolah, dan ke tempat-tempat yang biasa dia kunjungi. Tapi tidak ada tanda-tanda,” ucap Ningsih, dengan mata sembab menahan tangis.
Warga desa pun ikut membantu pencarian. Jalan-jalan yang dilintasi Diva setiap hari, kebun, dan sudut-sudut kampung dijelajahi. Namun jejak Diva seakan lenyap tanpa bekas.
Laporan Kehilangan
Pada Rabu (30/7/2025), pihak keluarga melaporkan kehilangan Diva ke Polsek Natal. Kapolsek AKP Maraden Pakpahan menyatakan bahwa laporan segera ditindaklanjuti. Tim gabungan yang terdiri dari polisi, TNI, dan pemerintah kecamatan dikerahkan untuk mencari gadis itu.
“Kami mengumpulkan informasi dari berbagai sumber dan melakukan pencarian intensif sejak laporan diterima,” kata Kapolsek.
Hingga Kamis dini hari (31/7/2025), upaya pencarian berlanjut. Tim menyisir kebun-kebun di sekitar desa. Di sebuah lahan di Desa Sikara-kara I, ditemukan sepeda motor Diva bersama sejumlah barang pribadinya. Tapi Diva tak ditemukan di sekitar areal tersebut.
Ditemukan di Perkebunan Sawit
Sore harinya, Kamis (31/7/2025), kabar duka datang. Sekitar pukul 18.00 WIB, beberapa warga yang tengah melintas di perkebunan sawit milik masyarakat di Desa Taluk mencium bau menyengat. Mereka melihat sepasang sandal jepit.
“Saat kami lewat, kami lihat sandal. Tidak jauh dari situ, bau busuk menyengat pun tercium. Kami ikuti sumber bau tersebut lalu menemukan lubang besar sedalam 1,5 meter,” ungkap seorang warga bernama Rusdi.
Di dalam lubang itulah, jasad Diva Febriani ditemukan, terkubur dalam tanah dengan kondisi tanpa memekai sehelai benang ditubuhnya.
Kapolsek Natal membenarkan penemuan tersebut. “Kami masih menunggu hasil otopsi dari Rumah Sakit untuk mengetahui penyebab pasti kematian,” ujarnya.
Terduga Pelaku Diamankan
Keesokan harinya, Jumat (1/8/2025), detik-detik penangkapan terduga pelaku pembunuhan mulai tersebar di media sosial. Pelaku yang belum disebutkan identitasnya ditangkap di rumah saudaranya di Desa Bonda Kase oleh tim gabungan Polri dan TNI dibantu sejumlah warga sekitar.
Dalam video yang beredar, pelaku tampak mengenakan kaos hijau, tidak melakukan perlawanan saat digiring oleh polisi.
Kapolsek Maraden Pakpahan mengonfirmasi penangkapan tersebut. “Iya, terduga pelaku sudah kita amankan dan dibawa ke Polres Madina untuk proses lebih lanjut,” katanya.
Luka yang Masih Terasa
Kepergian Diva menyisakan luka mendalam, tak hanya bagi keluarga, tapi juga bagi teman-temannya, guru, dan warga desa. Ia bukan hanya seorang pelajar, tapi bagian dari harapan dan cita-cita menjadi Pasukan Pengibar bendera (Paskibra) untuk peringatan Hutri di Kecamatan Natal yang belum sempat mekar. (RES)
(WITA)